Wakil Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali Haji Hardilan mengatakan pada Idul Adha 2022, pihaknya membagikan 10 ribu paket kurban kepada masyarakat seluruh agama di Bali.

"Masih kita menebar berdasarkan permintaan, ada 10 ribu paket (kurban) bagi seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Seperti pemotongan ini, distribusinya per daerah, jadi nanti tinggal memonitor ketika ada yang kurang bisa disubsidi," katanya di Denpasar, Minggu.

Seluruh paket kurban dalam rangka Idul Adha 1443 Hijriah ini akan dibagikan kepada seluruh masyarakat di Bali, mulai dari umat Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Buddha, maupun Konghucu tanpa membandingkan penerimanya.

Baca juga: 55 sapi Bali terjangkit PMK telah dimusnahkan

"Ini untuk orang yang meminta maupun tidak, tidak khusus Muslim tapi semua antar manusia tanpa lihat suku, agama, ras. Orang yang minta pasti dikasi karena dia membutuhkan, dan yang tidak meminta tapi kita pandang perlu, jadi bukan duafa fakir miskin, tapi bebas," ujarnya kepada media.
 
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali Haji Hardilan (paling kanan) saat menyerahkan paket kurban kepada masyarakat sekitar pada perayaan Idul Adha 2022 di Denpasar, Minggu (10/7/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari



Pada tahun ini, pihak LDII Bali melakukan penyembelihan hewan kurban sebanyak 103 ekor untuk sapi dan 220 ekor kambing. Seluruh prosesnya dilakukan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Gianyar dan Karangasem.

Hardilan menyadari bahwa di tahun ini jumlah hewan kurban menurun hingga 10 persen, hal ini disebabkan oleh kenaikan harga hewan dan pemilihan kesehatan agar terhindar dari virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

Ia menuturkan bahwa harga sapi yang sebelumnya mulai dari Rp10 juta kini berada di angka Rp20 juta, begitu pula kambing Rp1,5 juta kini menyentuh harga Rp3,5 juta.

Untuk pemilihan hewan yang dapat dijadikan kurban, pihaknya melakukan seleksi ketat, berkaca pada aturan pemerintah dan syariat yang berlaku.

"Sebelumnya kita kaji persyaratan tidak penyakitan, cacat, umur hewan kambing setahun ke atas dan sapi dua tahun. Dilihat kepalanya, matanya, pinggangnya, telinganya tidak robek, tanduknya patah saja tidak boleh, itu harus terpenuhi," ujar Hardilan.

Baca juga: 37 hewan kurban disembelih di Masjid Raya Baiturrahmah, Denpasar

Dalam proses penyembelihan sapi dan kambing yang berlangsung salah satunya di Sekretariat LDII di Padangsambian Denpasar ini, sekitar 50 orang turut serta membantu. Setelah seluruh hewan kurban disembelih maka paket akan dibagikan pada sore hari.

"Nah yang unik lagi kita banyak jemput bola, jadi semua sudah terdata nanti kita antar. Untuk yang ke sini mendadak karena tidak dapat, selama masih ada akan kita berikan, kalau misalnya siang ke sini dan masih ya bisa," kata Haji Hardilan.

Wakil Ketua LDII Bali tersebut juga menyampaikan bahwa tradisi berbagi paket kurban saat Hari Raya Idul Adha ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya, ini dilakukan sekaligus mengikuti amanat tuhan dalam hal berbagi kepada siapapun.

Salah satu warga bernama Gusti Ketut Wisarjani (45) yang pertama dibagikan paket kurban mengaku senang. Kebiasaan berbagi ini telah ia rasakan sejak lama, bahkan tak hanya di Idul Adha, saat hari raya umat Hindu pun dilakukan hal sebaliknya sebagai bentuk saling menghormati.

"Walaupun beda agama. Istilahnya hidup di Bali kita harus saling menghormati supaya tidak ada perselisihan. Semoga kedepannya toleransinya tambah lagi dan tidak ada konflik seperti di luaran sana," kata pemilik warung kelontong tersebut.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022