Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor kerajinan rumah jadi khas Bali sebesar 1,10 juta dolar AS selama periode Januari-Juli 2012 atau merosot 48,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,30 juta dolar AS.
        
"Penurunan juga diikuti volumenya 51,04 persen dari 676 unit pada periode Januari-Juli 2011 menjadi 331 unit pada periode yang sama 2012," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Senin.
        
Menurut dia, rumah khas Bali yang terbuat dari kayu sebenarnya sangat  disenangi masyarakat internasional, karena mencerminkan nilai artistik dan praktis sehingga pesanan itu tetap datang dari sejumlah negara, meskipun menurun drastis.
        
Hal itu terkait erat dengan krisis ekonomi global yang masih melanda sejumlah negara, yang menjadi menampung matadagangan komponen rumah jadi dari Pulau Dewata.
        
Ketut Teneng menambahkan bahwa sejumlah perusahaan yang khusus memproduksi rumah jadi di Bali tetap melakukan aktivitas dan matadagangan yang siap dikapalkan itu dipajang di pinggiran sepanjang jalan Ida Bagus Mantra maupun jalur Sanur-Nusa Dua.
        
Rumah jadi dengan arsitektur tradisional Bali cukup diminati wisatawan mancanegara saat berlibur di Pulau Dewata beberapa di antaranya ada yang langsung memesan.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012