Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar telah mengevakuasi jasad warga yang jatuh ke sumur sedalam 60 meter di Banjar Gembang, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Sabtu, mengatakan bahwa petugas yang mengevakuasi jasad Asep Tendi (33) alias Acep dari sumur dilengkapi dengan alat bantu pernafasan (Self Contained Breathing Apparatus/SCBA).

"Tujuh personel dari Basarnas Unit Tugas Jimbaran berangkat menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. Petugas menurunkan seorang anggota Basarnas ke dalam sumur dengan dilengkapi SCBA guna mengantisipasi kemungkinan ada gas beracun di dalam sumur," kata Gede Darmada.

Menurut keterangan Agus, warga Banjar Gambang yang mengetahui kejadian itu, Acep jatuh ke sumur saat hendak menimba air dan sebelum terjatuh tubuhnya kejang karena mengalami serangan epilepsi. 

Baca juga: SAR evakuasi pendaki Gunung Agung

Warga yang melihat kejadian itu pada Jumat malam (17/6) langsung menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan, yang mengerahkan petugas ke lokasi kejadian setelah menerima laporan mengenai kejadian itu pada pukul 21.40 WITA.

Proses evakuasi jenazah korban berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan melibatkan petugas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepolisian Sektor Mengwi, dan Dinas Pemadam Kebakaran serta relawan dan keluarga korban.

Setelah mengangkat jenazah korban dari sumur, petugas membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada menggunakan ambulans. Di rumah sakit, dokter forensik dan petugas Kepolisian Sektor Mengwi memeriksa jenazah korban.

Kepala Seksi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana saat dihubungi dari Denpasar, Sabtu, mengatakan bahwa korban berasal dari Tasikmalaya, Jawa barat.

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian tujuh ABK KM Liberty 1 di laut Utara Bali

Ia mengatakan bahwa korban sempat kejang-kejang sebelum jatuh ke sumur dan menurut keterangan Enung Jubaedah (42), yang bertetangga dengan korban sejak 2007, korban menderita epilepsi dan penyakitnya sering kambuh.

Menurut dia, warga Banjar Gembang mengetahui korban jatuh ke sumur setelah seorang warga yang bernama Dadan Irawan (35) melihat sandal korban mengapung di air sumur.
 

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022