Bakauheni, Lampung (Antara Bali) - Tim SAR menunda proses pencarian dan evakuasi terhadap korban yang diduga masih terjebak di dalam KMP Bahuga Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Sunda kemarin (26/9).
"Kedalaman laut lokasi kapal tenggelam antara 80 sampai 100 meter sehingga tidak memungkinkan untuk penyelaman," kata Koordinator Tim SAR dari Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Taryono, di Bakauheni, Kamis.
Ia mengungkapkan, penyelam tidak dapat melakukannya dengan kedalaman tersebut karena tekanan air sangat tinggi dan membahayakan keselamatan mereka. "Kami maksimal dapat menyelam dengan kedalam 40 sampai 50 meter sesuai dengan kekuatan tabung oksigen," kata dia.
Proses evakuasi, lanjut dia, dapat diakukan dengan dukungan alat kapal selam atau tabung oksigen yang lebih memadai untuk penyelaman di kedalaman hingga 100 meter.
Selain faktor itu, embusan angin cukup kencang dan gelombang cukup tinggi yang mempengaruhi proses evakuasi dan pencarian.
Namun, pihaknya hanya bisa mencari secara visual di permukaan laut menggunakan sejumlah kapal dengan cara memutar dan melebar hingga radius lima mil dari titik lokasi kapal tenggelam. "Pencarian akan terus dilakukan selama tujuh hari di titik kapal tenggelam dan sekitarnya," ujarnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kedalaman laut lokasi kapal tenggelam antara 80 sampai 100 meter sehingga tidak memungkinkan untuk penyelaman," kata Koordinator Tim SAR dari Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Taryono, di Bakauheni, Kamis.
Ia mengungkapkan, penyelam tidak dapat melakukannya dengan kedalaman tersebut karena tekanan air sangat tinggi dan membahayakan keselamatan mereka. "Kami maksimal dapat menyelam dengan kedalam 40 sampai 50 meter sesuai dengan kekuatan tabung oksigen," kata dia.
Proses evakuasi, lanjut dia, dapat diakukan dengan dukungan alat kapal selam atau tabung oksigen yang lebih memadai untuk penyelaman di kedalaman hingga 100 meter.
Selain faktor itu, embusan angin cukup kencang dan gelombang cukup tinggi yang mempengaruhi proses evakuasi dan pencarian.
Namun, pihaknya hanya bisa mencari secara visual di permukaan laut menggunakan sejumlah kapal dengan cara memutar dan melebar hingga radius lima mil dari titik lokasi kapal tenggelam. "Pencarian akan terus dilakukan selama tujuh hari di titik kapal tenggelam dan sekitarnya," ujarnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012