Denpasar (Antara Bali) - Sanur perlu menjadi pioner untuk mengembangkan kawasan pariwisata sesuai dengan karakteristik masyarakatnya dan bukan mengikuti keinginan pasar.
Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengatakan hal tersebut saat memberi sambutan dalam pembukaan Sanur Village Festival VII, Rabu malam.
Dia juga berharap Sanur yang solid menjaga seni budaya dan warisan leluhur mampu menyongsong masa depan dan tak perlu gamang di persimpangan jalan.
Menurut Ardika desa di pinggir pantai itu telah terbukti mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya yang dijiwai agama Hindu dalam menjalankan aktivitas kemasyarakatan termasuk industri pariwisatanya.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan, saat ini Sanur memang sedang berada di persimpangan jalan, karena di satu sisi pariwisata harus berkembang namun dengantetap mempertahankan jati dirinya sebagai pengempu kebudayaan serta harmoni tatanan kehidupan yang telah diwariskan leluhur.
"Sanur sangat terbuka terhadap investor, namun mereka juga harus memahami upaya yang telah dilakukan warga untuk menjaga kelestarian di desa ini," kata pria yang akrab disapa Gusde itu.
Gusde berharap semua pihak ikut menjaga lingkungan Sanur agar tetap kondusif sebagai destinasi wisatawan berkualitas. Dia juga meminta pemerintah memberikan proteksi kepada Sanur agar pengembangan properti tetap memperhatikan ramah lingkungan dan tidak mengarah kepada fasilitas pariwisata massal (mass tourism).
Sanur Village Festival semalam dibuka Sekretaris Kota Denpasar AA Rai Iswara ditandai pelepasan anak panah dan disusul petikan gitar Dewa Budjana serta sederetan tarian tradisional.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengatakan hal tersebut saat memberi sambutan dalam pembukaan Sanur Village Festival VII, Rabu malam.
Dia juga berharap Sanur yang solid menjaga seni budaya dan warisan leluhur mampu menyongsong masa depan dan tak perlu gamang di persimpangan jalan.
Menurut Ardika desa di pinggir pantai itu telah terbukti mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya yang dijiwai agama Hindu dalam menjalankan aktivitas kemasyarakatan termasuk industri pariwisatanya.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan, saat ini Sanur memang sedang berada di persimpangan jalan, karena di satu sisi pariwisata harus berkembang namun dengantetap mempertahankan jati dirinya sebagai pengempu kebudayaan serta harmoni tatanan kehidupan yang telah diwariskan leluhur.
"Sanur sangat terbuka terhadap investor, namun mereka juga harus memahami upaya yang telah dilakukan warga untuk menjaga kelestarian di desa ini," kata pria yang akrab disapa Gusde itu.
Gusde berharap semua pihak ikut menjaga lingkungan Sanur agar tetap kondusif sebagai destinasi wisatawan berkualitas. Dia juga meminta pemerintah memberikan proteksi kepada Sanur agar pengembangan properti tetap memperhatikan ramah lingkungan dan tidak mengarah kepada fasilitas pariwisata massal (mass tourism).
Sanur Village Festival semalam dibuka Sekretaris Kota Denpasar AA Rai Iswara ditandai pelepasan anak panah dan disusul petikan gitar Dewa Budjana serta sederetan tarian tradisional.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012