Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menambah jatah perdagangan sapi antarpulau sebanyak 4.000 ekor, sehingga totalnya Bali mengirim 59.000 ekor sapi ke Jakarta.

"Penambahan kuota sebanyak 4.000 ekor sapi itu khusus untuk memenuhi kebutuhan menyambut Hari Raya Natal serta tahun baru 2010," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ida Bagus Alit di Denpasar Minggu.

Ia mengatakan, tambahan kuota tersebut diberikan sehubungan banyaknya permohonan dari pedagang sapi antarpulau untuk memenuhi permintaan konsumennya di Jakarta.

"Kami sejak dini sebenarnya telah menekankan kepada para pedagang sapi antarpulau itu, agar jatah yang ditetapkan sebanyak 55.000 ekor diatur sedemikian rupa agar mampu memenuhi kebutuhan selama tahun 2009," tutur Ida Bagus Alit.

Namun sejak Idul Adha lalu persediaannya sudah tipis, padahal sudah dijatah sebanyak 14.000 ekor, termasuk untuk Hari Raya Natal, akhir tahun dan menyambut tahun baru 2010.

Namun nyatanya jatah yang ditetapkan tersebut habis, sehingga tidak lagi tersedia untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2010.

"Namun dengan adanya kuota tambahan 4.000 ekor sesuai persetujuan Gubernur Bali, diharapkan kebutuhan masyarakat Ibukota Jakarta menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2010 bisa terpenuhi," harap Ida Bagus Alit.

Ida Bagus Alit menjelaskan, Bali sengaja membatasi perdagangan sapi antarpulau maupun untuk pemotongan keperluan industri pengalengan dan konsumsi di Bali.

Upaya tersebut untuk menjaga keseimbangan populasi ternak sapi, meskipun banyak permintaan sapi potong dari Jakarta serta permintaan bibit sapi dari berbagai daerah di Indonesia.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai, pengembangan ternak sapi di Bali mempunyai prospek cerah, karena menerima permintaan dalam jumlah banyak dari sejumlah daerah di Indonesia, terutama memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Jakarta.

Permintaan sapi potong dengan berat rata-rata di atas 350 kg per ekor itu setiap tahun mencapai 200.000 ekor, namun hanya bisa dipenuhi sekitar 30 persen.(*)

Petani dan peternak diharapkan mampu memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan peternakan sapi secara lebih intensif, yakni dari sekadar sambilan menjadi usaha yang serius.

Petani yang biasanya memelihara satu atau dua ekor dapat ditingkatkan menjadi lima hingga sepuluh ekor, karena usaha itu cukup menjanjikan dalam meningkatkan pendapatan.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali memberikan berbagai kemudahan berupa bantuan bibit ternak sapi betina maupun pejantan untuk penggemukan kepada kelompok-kelompok ternak sapi di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

Selain itu, menyediakan kredit dengan bunga ringan yang khusus diperuntukkan kepada kelompok tani untuk pengembangan komoditi pertanian, perkebunan, peternakan maupun usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi.

Populasi sapi di Bali kini sebanyak 668.065 ekor dengan kepadatan rata-rata 93,3 ekor per kilometer persegi.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009