Yogyakarta (Antara Bali) - Nama-nama jalan di Kota Yogyakarta akan dikembalikan ke nama lama, sehingga lebih menonjolkan unsur keaslian budaya dan sejarah serta mendukung keistimewaan wilayah tersebut.
"Nama-nama jalan di Yogyakarta sebaiknya harus menonjolkan budaya dan unsur sejarah yang ada. Tetapi, kini ada beberapa nama jalan yang sudah diubah dengan nama-nama yang bersifat nasional," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, jumlah jalan yang menggunakan nama-nama baru tersebut tidak terlalu banyak, dan kini pihaknya sedang meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta untuk mengkajinya.
Ia menyebutkan, nama-nama jalan baru tersebut di antaranya adalah Jalan Dr Supomo yang dulunya bernama Jalan Jantura, serta Jalan Ipda Tut Harsono yang dahulu bernama Jalan Timoho.
"Masyarakat Yogyakarta pun masih kerap mengenal jalan-jalan tersebut dengan nama-nama lamanya. Nama-nama lama tersebut juga mencerminkan keistimewaan Yogyakarta," ucapnya.
Ia berharap, realisasi perubahan nama-nama jalan di Kota Yogyakarta tersebut bisa dilakukan mulai tahun depan secara bertahap karena ada konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus dihadapi dengan perubahan nama jalan tersebut.
Di antaranya, lanjut Zuhrif, alamat dalam kartu tanda penduduk atau kartu identitas lain serta alamat kantor atau tempat usaha. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Nama-nama jalan di Yogyakarta sebaiknya harus menonjolkan budaya dan unsur sejarah yang ada. Tetapi, kini ada beberapa nama jalan yang sudah diubah dengan nama-nama yang bersifat nasional," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, jumlah jalan yang menggunakan nama-nama baru tersebut tidak terlalu banyak, dan kini pihaknya sedang meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta untuk mengkajinya.
Ia menyebutkan, nama-nama jalan baru tersebut di antaranya adalah Jalan Dr Supomo yang dulunya bernama Jalan Jantura, serta Jalan Ipda Tut Harsono yang dahulu bernama Jalan Timoho.
"Masyarakat Yogyakarta pun masih kerap mengenal jalan-jalan tersebut dengan nama-nama lamanya. Nama-nama lama tersebut juga mencerminkan keistimewaan Yogyakarta," ucapnya.
Ia berharap, realisasi perubahan nama-nama jalan di Kota Yogyakarta tersebut bisa dilakukan mulai tahun depan secara bertahap karena ada konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus dihadapi dengan perubahan nama jalan tersebut.
Di antaranya, lanjut Zuhrif, alamat dalam kartu tanda penduduk atau kartu identitas lain serta alamat kantor atau tempat usaha. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012