Negara (Antara Bali) - Panen raya cengkih di Kabupaten Jembrana membuat kontraktor proyek bangunan kesulitan mendapatkan tenaga buruh, karena mereka umumnya memilih untuk menjadi buruh pemetik buah tanaman tersebut dengan upah lebih tinggi.

"Banyak kawan-kawan kontraktor yang mengeluh sulit mendapatkan buruh, dan khawatir proyek yang mereka kerjakan tidak selesai tepat waktu," kata Ketua Komisi C DPRD Jembrana, Ida Bagus Susrama yang membidangi masalah pembangunan, Minggu.

Susrama mengungkapkan, antara upah menjadi buruh bangunan dengan upah sebagai pemetik cengkih memang selisih cukup jauh.

Upah buruh bangunan saat ini di Kabupaten Jembrana sebesar Rp50 ribu mulai pukul 08.00 wita hingga 16.00 wita, sementara buruh pemetik cengkeh dengan jam kerja yang lebih pendek bisa mendapatkan Rp100 ribu.(GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012