Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST Telkom tahun buku 2021 menyetujui pembagian dividen sebesar Rp14,86 triliun kepada pemegang saham.
"Besar harapan kami bahwa seluruh program yang kita jalankan akan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Telkom namun juga bagi seluruh masyarakat dan negara untuk menjadikan Indonesia lebih baik," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat.
RUPST Telkom menyetujui pembagian dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2021.
Sedangkan sebesar Rp9,9 triliun atau 40 persennya dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Telkom di bidang konektivitas digital, platform digital dan digital services antara lain pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan pada masa mendatang.
Baca juga: Telkom jadi BUMN pertama sabet sertifikasi "Great Place to Work"
Dengan besaran dividen tersebut berarti dividen yang diterima oleh pemegang saham adalah sebesar Rp149,9 per lembar saham. Pembayaran dividen tahun buku 2021 akan dilakukan selambat-lambatnya pada 1 Juli 2022.
Selain itu dalam RUPST kali ini juga diputuskan tidak ada perubahan dalam kepengurusan Telkom.
Dalam kesempatan sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan bahwa terkait prospek bisnis pada semester II tahun ini, pihaknya berharap prospek bisnisnya tetap sejalan dengan ekspektasi pada waktu menyusun Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan atau RKAP.
"Sampai pada saat ini kita melihat dari hasil yang ada yang sudah kita bukukan baik di kita sendiri maupun di industri masih sesuai dengan harapan kita. Kita berharap pada semester II tahun ini, industri menjadi lebih realistis lagi kompetisinya terutama pada segmen seluler," kata Heri.
Kemudian segmen bisnis lainnya misalnya pada data center, business to business (B2B) IT services terus tumbuh sehingga Telkom bisa berharap industri telekomunikasi secara keseluruhan tumbuh di mid single digit pada tahun ini.
"Kita berharap juga kita masih mempertahankan performa rasio profitabilitas yang kita hasilkan selama ini. Memang terdapat tekanan dari Perang Rusia-Ukraina terhadap input-input seperti harga produk, namun mudah-mudahan ini bisa kita kelola dampaknya dan kita masih bisa mendapatkan hasil yang sudah disampaikan sebelumnya," katanya.
Baca juga: Rekrutmen karyawan tetap di Telkom masih terbuka hingga 25 April 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Besar harapan kami bahwa seluruh program yang kita jalankan akan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Telkom namun juga bagi seluruh masyarakat dan negara untuk menjadikan Indonesia lebih baik," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat.
RUPST Telkom menyetujui pembagian dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2021.
Sedangkan sebesar Rp9,9 triliun atau 40 persennya dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Telkom di bidang konektivitas digital, platform digital dan digital services antara lain pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan pada masa mendatang.
Baca juga: Telkom jadi BUMN pertama sabet sertifikasi "Great Place to Work"
Dengan besaran dividen tersebut berarti dividen yang diterima oleh pemegang saham adalah sebesar Rp149,9 per lembar saham. Pembayaran dividen tahun buku 2021 akan dilakukan selambat-lambatnya pada 1 Juli 2022.
Selain itu dalam RUPST kali ini juga diputuskan tidak ada perubahan dalam kepengurusan Telkom.
Dalam kesempatan sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan bahwa terkait prospek bisnis pada semester II tahun ini, pihaknya berharap prospek bisnisnya tetap sejalan dengan ekspektasi pada waktu menyusun Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan atau RKAP.
"Sampai pada saat ini kita melihat dari hasil yang ada yang sudah kita bukukan baik di kita sendiri maupun di industri masih sesuai dengan harapan kita. Kita berharap pada semester II tahun ini, industri menjadi lebih realistis lagi kompetisinya terutama pada segmen seluler," kata Heri.
Kemudian segmen bisnis lainnya misalnya pada data center, business to business (B2B) IT services terus tumbuh sehingga Telkom bisa berharap industri telekomunikasi secara keseluruhan tumbuh di mid single digit pada tahun ini.
"Kita berharap juga kita masih mempertahankan performa rasio profitabilitas yang kita hasilkan selama ini. Memang terdapat tekanan dari Perang Rusia-Ukraina terhadap input-input seperti harga produk, namun mudah-mudahan ini bisa kita kelola dampaknya dan kita masih bisa mendapatkan hasil yang sudah disampaikan sebelumnya," katanya.
Baca juga: Rekrutmen karyawan tetap di Telkom masih terbuka hingga 25 April 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022