Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah akan mengejar penyerapan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kuartal IV Tahun 2012, karena dana tersebut yang terserap baru sekitar 15 persen dari target yang telah ditentukan.
"Bulan September hingga Desember biasanya menjadi puncak penyerapan pembiayaan KPR (kredit pemilikan rumah)," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo, dalam acara pembukaan BTN Property Expo 2012 di Jakarta, Sabtu.
Program FLPP pada tahun 2012 ini menargetkan hingga 133 ribu unit rumah tetapi yang baru tercapai hanya sekitar 15 persennya. Sejumlah pemangku kepentingan seperti BTN, telah melancarkan berbagai kegiatan promosi seperti BTN Property Expo yang diharapkan akan meningkatkan penyaluran kredit bidang perumahan.
Ia mengutarakan harapannya agar penyerapan FLPP dapat meningkat secara signifikan pada beberapa bulan terakhir 2012, apalagi dana dari pemerintah untuk pembangunan perumahan sudah tersedia.
"Sayang jika dana itu tidak dimanfaatkan. Kami mengharapkan suplai rumah meningkat dan permintaan KPR juga bertambah," kata Sri Hartoyo seraya menyebutkan, peningkatan itu tidak hanya untuk rumah mewah tetapi juga bagi hunian sejahtera tapak.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Bulan September hingga Desember biasanya menjadi puncak penyerapan pembiayaan KPR (kredit pemilikan rumah)," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo, dalam acara pembukaan BTN Property Expo 2012 di Jakarta, Sabtu.
Program FLPP pada tahun 2012 ini menargetkan hingga 133 ribu unit rumah tetapi yang baru tercapai hanya sekitar 15 persennya. Sejumlah pemangku kepentingan seperti BTN, telah melancarkan berbagai kegiatan promosi seperti BTN Property Expo yang diharapkan akan meningkatkan penyaluran kredit bidang perumahan.
Ia mengutarakan harapannya agar penyerapan FLPP dapat meningkat secara signifikan pada beberapa bulan terakhir 2012, apalagi dana dari pemerintah untuk pembangunan perumahan sudah tersedia.
"Sayang jika dana itu tidak dimanfaatkan. Kami mengharapkan suplai rumah meningkat dan permintaan KPR juga bertambah," kata Sri Hartoyo seraya menyebutkan, peningkatan itu tidak hanya untuk rumah mewah tetapi juga bagi hunian sejahtera tapak.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012