Jakarta (Antara Bali) - Para suami agar dapat ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pemberian ASI ekslusif dalam upaya mendorong asupan makanan bayi yang masih rendah di Indonesia.

"Kami melihat salah satu permasalahannya adalah karena ini merupakan masalah gender, para ayah kurang mau terlibat dalam pemberian ASI kepada anaknya, dan menjadikannya masalah perempuan saja. Oleh karena itu, suami juga perlu dilibatkan dalam promosi ASI eksklusif ini," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada kegiatan puncak Pekan ASI Sedunia di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Susenas 2010, baru 33,6 persen atau sekitar sepertiga bayi yang mendapatkan ASI ekslusif mulai lahir hingga berusia minimal enam bulan, cakupan yang dinilai masih sangat rendah.

Rendahnya cakupan dan kurangnya dukungan dari para ayah itu dikatakan Nafsiah seringkali karena kurangnya informasi mengenai pentingnya memberikan ASI bagi kesehatan bayi sehingga banyak pasangan orang tua yang kemudian memberikan susu formula.

"Padahal pemberian ASI adalah hak asasi bagi anak maupun orangtuanya. Kedua, ASI merupakan gizi yang terbaik dan murah. Ketiga, proses menyusui juga memberi keuntungan bagi ibu, yakni mengurangi risiko terkena kanker payudara," papar Menkes.

Dukungan dari pemerintah daerah juga dinilai penting untuk menyukseskan pemberian ASI ekslusif dengan cara mengeluarkan peraturan daerah yang mendukung pemberian ASI seperti keleluasaan ibu bekerja untuk tetap dapat menyusui.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012