Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan rasa keprihatinannya menyusul  korban jiwa akibat pesta minum arak oplosan di Pulau Dewata terus bertambah dalam beberapa minggu terakhir.

"Kami sangat sayangkan ini, kenapa membuang nyawa sia-sia?" katanya di sela acara  presentasi lomba karya tulis Bali Mandara di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Minggu.

Sama dengan komitmennya dulu saat menjadi Kapolda Bali, Pastika meminta masyarakat di daerahnya untuk  menjauhkan diri dari minuman keras apalagi sampai minum yang oplosan. "Jika dioplos itu jauh menjadi lebih berbahaya, apa mungkin dia pikir masih kuat sehingga berani minum itu?" ucapnya mempertanyakan.

Menurut dia, meminum minuman keras sebagai wujud tindakan yang "belog ajum" (bertindak bodoh dan sombong). "Sesungguhnya saya prihatin, mengapa masih ada warga kita yang belog ajum. Sekarang kalau sudah meninggal, siapa yang akan mengurus anak dan istrinya," katanya.

Para peminum, lanjut dia, sudah pasti mengetahui sampai dimana batas toleransi minum arak yang dioplos. Namun karena kebutuhan eksistensi ingin terlihat gagah lalu mabuk sampai merusak diri.

Di sisi lain, ia menampik sampai ada unsur sabotase atau persaingan dengan arak impor terkait korban-korban tersebut. "Terlalu jauh jika mengait-ngaitkan dengan itu dan saya melihat tidak ada indikasi ke sana," katanya.(LHS/T007)
Reply to:
Reply to Rhisma Imoet
Reply to Rhisma Imoet

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012