Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, dan mitranya Menteri Luar Negeri Timor Timur, Zacharias A da Costa, menggelar pembicaraan pendahuluan di Kawasan Nusa Dua, Rabu, sebelum Bali Democracy Forum (BDF) II dibuka secara resmi pada keesokan harinya.

Dalam pembicaraan bilateral di tingkat menteri luar negeri itu, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, dibahas berbagai hal terkait pelaksanaan dan agenda BDF II kali ini.

"Kedua menteri melakukan pembicaraan sebelum BDF II dimulai besok untuk kepala negara masing-masing," katanya.

BDF II merupakan kelanjutan dari BDF pertama pada 2008 lalu, yang merupakan forum tahunan para menteri luar negeri yang juga dihadiri beberapa kepala pemerintahan negara.

Tiga kepala pemerintahan hadir dalam pertemuan kali ini dihadiri Presiden Susilo B Yudhoyono, Presiden Timor Timur, Xanana Gusmao, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, dan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama.

Baru Gusmao yang telah hadir di Bali, sementara Hatoyama dijadualkan mendarat di Bali pada pukul 22.30 WITA, nyaris bersamaan dengan Sultan Bolkiah.

Yudhoyono dan Hatoyama bertindak sebagai ketua bersama BDF II, sedangkan pada BDF I, peran itu dilakukan Indonesia dan Australia. BDF II mengangkat tema "Promoting Synergy Between Democracy and Development in Asia: Prospects for Regional Cooperation".

Beberapa pertemuan bilateral diagendakan dalam pertemuan ini, di antaranya

Penekanan isu diberikan dalam forum yang diinisiasi Indonesia pada aksesibilitas publik dalam proses politik satu negara dalam rangka "check and balance", yang berujung pada peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintahan. 

Informasi teknologi yang harus terus dikembangkan juga menjadi satu isu penting agar pendidikan demokrasi bagi publik di kawasan meningkat.

Buah nyata dari pelaksanaan Bali Democracy Forum pertama adalah pendirian Institut Perdamaian dan Demokrasi, satu insitusi yang melaksanakan berbagai keputusan BDF. Institut ini secara fisik berada di Kampus Universitas Udayana, Bali. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009