Jakarta (Antara Bali) - PT BundaMedik mencanangkan kawasan kesehatan terpadu Menteng Health Care Boulevard untuk merealisasikan inisiatif menjadikan Jakarta sebagai pusat wisata medis (Medical Tourism Center).
"Kehadiran Menteng Health Care Boulevard adalah langkah kecil kami untuk membangun citra pelayanan kesehatan di Jakarta," kata Wakil Direktur Pengembangan dan Teknologi BundaMedik Healthcare System Ivan R Sini di Jakarta, Rabu.
Pihaknya bekerja sama dengan beberapa pelaku industri kesehatan di Jalan Cik Ditiro dan Jalan RP Suroso, Menteng. Ivan menyayangkan fenomena masyarakat Indonesia yang cenderung memilih berobat ke luar negeri.
Data WHO pada 2010 menunjukkan biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk berobat di luar negeri mencapai Rp7 triliun per tahun. "Triliunan rupiah keluar dari Indonesia setiap tahunnya," katanya.
Menurut dia, hal itu karena adanya stigma kualitas pelayanan kesehatan dalam negeri yang kurang baik. "Adanya perbedaan diagnosis dokter yang satu dengan yang lain membuat pasien bingung dan akhirnya memilih berobat ke luar negeri," ujar Ivan.
Dikatakannya, stigma tersebut harus dijawab dengan adanya RS-RS dengan pelayanan berkualitas dan dukungan tenaga medis yang mumpuni.
Pihaknya optimis Jakarta suatu saat bisa menjadi pusat wisata medis. Kerja sama pihaknya dengan para pelaku industri kesehatan dan rumah sakit di Menteng akan menciptakan iklim kompetisi industri yang sehat dan saling melengkapi.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kehadiran Menteng Health Care Boulevard adalah langkah kecil kami untuk membangun citra pelayanan kesehatan di Jakarta," kata Wakil Direktur Pengembangan dan Teknologi BundaMedik Healthcare System Ivan R Sini di Jakarta, Rabu.
Pihaknya bekerja sama dengan beberapa pelaku industri kesehatan di Jalan Cik Ditiro dan Jalan RP Suroso, Menteng. Ivan menyayangkan fenomena masyarakat Indonesia yang cenderung memilih berobat ke luar negeri.
Data WHO pada 2010 menunjukkan biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk berobat di luar negeri mencapai Rp7 triliun per tahun. "Triliunan rupiah keluar dari Indonesia setiap tahunnya," katanya.
Menurut dia, hal itu karena adanya stigma kualitas pelayanan kesehatan dalam negeri yang kurang baik. "Adanya perbedaan diagnosis dokter yang satu dengan yang lain membuat pasien bingung dan akhirnya memilih berobat ke luar negeri," ujar Ivan.
Dikatakannya, stigma tersebut harus dijawab dengan adanya RS-RS dengan pelayanan berkualitas dan dukungan tenaga medis yang mumpuni.
Pihaknya optimis Jakarta suatu saat bisa menjadi pusat wisata medis. Kerja sama pihaknya dengan para pelaku industri kesehatan dan rumah sakit di Menteng akan menciptakan iklim kompetisi industri yang sehat dan saling melengkapi.(*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012