Pemerintah Amerika Serikat melalui Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya menjajaki peluang investasi dan kemitraan antar bisnis jangka panjang dan berkelanjutan di Provinsi Jawa Timur, sedangkan Australia dan Indonesia telah bekerja sama untuk mengembangkan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Metropolitan Bali.

"Amerika Serikat memiliki kemitraan jangka panjang yang baik di Jawa Timur, dan kami terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada inovasi, kewirausahaan, dan teknologi," kata Konsul Jenderal AS Jonathan Alan dalam sambutannya di pembukaan seminar berjudul "Let's DO-it: Connecting the United States with Eastern Indonesia Business" di Surabaya, Rabu.

Seminar tersebut terselenggara atas kerja sama Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dengan badan pemerintah yang berbasis di Kedutaan Besar AS di Jakarta, di antaranya U.S. Foreign Commercial Service (FCS), U.S. International Development Finance Corporation (DFC), dan U.S. Trade and Development Agency (USTDA).

Pada seminar tersebut juga mengundang 43 CEO dan pemilik perusahaan di Jawa Timur. Mereka diundang untuk menjajaki peluang investasi Pemerintah AS serta kemitraan antar bisnis.

Tidak hanya itu, beberapa perwakilan dari Pemerintah Amerika Serikat juga turut hadir dalam acara tersebut, yaitu Paul Taylor dari FCS, Hanna Yolanda dari USTDA, dan Douglas Midland dari DFC. Joe Christofanelli dari Ernst & Young (EY) juga berpartisipasi secara virtual sebagai salah satu pembicara yang diundang dalam acara tersebut.

Baca juga: Konjen AS: literasi digital dorong penggunaan media digital yang kritis

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak juga turut menghadiri acara seminar ini untuk memperkuat kemitraan AS-Indonesia dalam bidang perdagangan, peluang investasi di bidang ekonomi digital, serta proyek-proyek yang berkaitan dengan teknologi.

Jonathan Alan mengatakan, salah satu dampak positif jangka panjang dan berkelanjutan terbesar yang dimilikinya adalah melalui kemitraan antarbisnis yang menciptakan lapangan kerja, memacu inovasi, dan mewujudkan pemahaman yang lebih baik antara Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia.

"Melalui acara ini, kami berharap untuk dapat memperkenalkan banyak peluang investasi bagi perusahaan Indonesia di Amerika Serikat," kata Atase Komersial FCS Paul Taylor menambahkan.

Menurut Paul, investasi strategis oleh eksportir Indonesia di AS akan membantu meningkatkan ekspor barang-barang manufaktur serta menambahkan jumlah lapangan pekerjaan yang berkualitas, baik di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia.

Diketahui di Jawa Timur sendiri, Amerika Serikat memiliki tingkat realisasi investasi sebesar US$ 535,4 juta (sekitar 7,69 trilliun rupiah) pada tahun 2021.

Baca juga: Asisten Menlu AS Daniel J. Kritenbrink bicara kemitraaan AS-Indonesia dalam podcast

Dalam acara seminar ini, masing-masing lembaga pemerintah AS mempromosikan peluang bisnis dan investasi di Amerika Serikat. FCS membantu perusahaan-perusahaan AS mengekspor barang dan jasa ke negara-negara mitra melalui peluang investasi strategis dan kemitraan antarbisnis.

FCS melalui program SelectUSA, juga mempromosikan dan memfasilitasi investasi bisnis ke Amerika Serikat untuk semua perusahaan,mulai dari perusahaan rintisan hingga multinasional, untuk mendapatkan sumber daya agar dapat berkembang dan sukses.

DFC mendukung investasi yang dipimpin sektor swasta di berbagai sektor, termasuk energi, kesehatan, pertanian, infrastruktur utama, dan proyek teknologi, serta memperluas akses permodalan untuk usaha kecil dan pengusaha-pengusaha wanita.

Sementara itu, USTDA mendanai studi kelayakan, bantuan teknis, dan proyek percontohan yang mengintegrasikan inovasi sektor swasta AS ke dalam proyek di negara mitra.

Lebih dari 40 pemilik bisnis, direktur, dan perwakilan dari Jawa Timur menghadiri acara tersebut, termasuk industri-industri di sektor teknologi, makanan laut, energi bersih, dan kesehatan.


Kemitraan Infrastruktur
Sementara itu, Australia dan Indonesia telah bekerja sama untuk mengembangkan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) untuk wilayah Metropolitan Bali.

Rencana strategis ini mencari cara untuk memastikan infrastruktur transportasi perkotaan Bali terjangkau, dapat diakses, berkelanjutan dan aman dan meletakkan dasar untuk investasi lebih lanjut bagi pemerintah dan sektor swasta.

Pada 7 April 2022, Konsul-Jenderal Australia, Ibu Anthea Griffin, mempresentasikan rencana strategis transportasi metropolitan Bali kepada Gubernur Bali.

Rencana ini dikembangkan melalui kemitraan antara Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, BAPPENAS, dan program infrastruktur bilateral yang didanai Pemerintah Australia, KIAT.

Baca juga: Konjen AS Surabaya ajak patahkan Bias terhadap Perempuan dan tegaskan kesetaraan gender

SUMP mengembangkan rekomendasi tentang cara terbaik untuk menghubungkan pengguna transportasi dengan tempat kerja dan rekreasi dan memberikan layanan transportasi yang andal dan berkualitas tinggi.

Rencana ini melibatkan keterlibatan masyarakat luas dan konsultasi dengan Provinsi Bali dan pemerintah daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Bali diprioritaskan untuk studi SUMP pertama yang didukung oleh Australia, karena merupakan salah satu dari sepuluh daerah dengan populasi tertinggi di Indonesia dengan kemacetan lalu lintas dan tekanan lingkungan yang meningkat, dan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.

Australia menyediakan keahlian teknis dan dukungan kapasitas untuk mengembangkan SUMP di tiga wilayah metropolitan: Denpasar, Semarang, dan Makassar.

COVID-19 telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bali, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan. Pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi Bali.

Australia menempatkan prioritas tinggi pada Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial, termasuk dalam kemitraan infrastruktur kami dengan Indonesia.

"Infrastruktur yang baik harus dapat diakses oleh semua dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya yakin rencana yang diserahkan hari ini dapat membantu mengubah mobilitas perkotaan di Bali," kata Anthea Griffin.



 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022