Bupati Karangasem, I Gede Dana melakukan panen raya kapas dan temu kemitraan bersama para petani di Dusun Tegallanglangan, Kecamatan Abang untuk mewujudkan kabupaten itu sebagai sentra kapas di Bali.

Bupati Karangasem I Gede Dana di Karangasem, Bali, Selasa mengatakan pihaknya ingin mewujudkan sentra kapas bersama para petani di kabupaten setempat.

"Panen raya ketiga di awal bulan April sebanyak 20 kg kapas jenis kanesia dari petani Kapas KWT Merta Sari Bulakan," katanya.

Ia mengatakan gerakan panen secara bersama untuk menunjukkan komitmen pada pengembangan kapas yang perlu dikawal sampai bisa mewujudkan Karangasem sebagai sentral kapas di Bali dalam rangka menyediakan kebutuhan akan benang upacara dan benang tenun.

Baca juga: Bupati siap wujudkan Karangasem jadi sentra produksi kapas di Bali

Rencananya, Bupati Dana ke depannya akan tetap mendorong pengembangan kapas di wilayah Dusun Tegallanglangan, supaya nanti kapas bisa dikembangkan secara mandiri dan dapat meningkatkan pendapatan petani dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk tahun 2022, Bupati Dana berkomitmen mengembangkan 100 hektare lagi yang dibiayai dari APBD Kabupaten Karangasem. Bentuk kegiatannya adalah berupa pengembangan kawasan, dengan fasilitasi bantuan berupa sarana produksi secara lengkap dari benih, pupuk, pengendali OPT, serta sarana pendukung lainnya.

Ia mengatakan ke depannya penanganan pasca panen akan diperbaiki, pengolahan kapas menjadi benang tukelan dan benang untuk industri tenun, tetap akan menjadi prioritas untuk difasilitasi dan dikembangkan.

Oleh karena itu, Bupati Dana meminta kepada OPD Pengampu yaitu Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai tugas dan fungsi tersebut, jangan bosan-bosan untuk melayani petani.

“Saya minta supaya terus berinovasi, terus bekerja keras, terus memberikan pendampingan kepada petani, sehingga petani kapas tetap semangat untuk berproduksi dan bisa meningkat kesejahteraannya”, ujarnya.

Bupati Dana meminta petani kapas supaya tetap melakukan cara budidaya kapas yang baik, karena menurutnya jika dilakukan dengan iklas dan semangat, niscaya hasil yang baik akan didapatkan oleh para petani kapas.

Baca juga: Bali Produksi Kapas Untuk Keperluan Lokal

Terkait temu kemitraanyang digelar usai panen raya, Bupati Dana juga menyebutkan sengaja menghadirkan pengepul, pemintal dan penenun adalah untuk menjamin kesejahteraan petani kapas. Produksi kapas yang dihasilkan petani haruslah mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk meningkatan pendapatan petani.

Kapas dihasilkan petani harus laku terjual dengan harga pasar yang pantas. Jangan sampai ada riak atau keluhan petani yang menanam kapas, hasilnya tidak laku bahkan tidak dapat dijual. Disinilah peran pemerintah harus dapat hadir untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

“Saya minta partisipasinya untuk bisa membeli kapas asli Karangasem dengan harga yang pantas dengan prinsip saling menguntungkan. Ayolah mulai mencintai produksi daerah sendiri, semuanya bisa dikomunikasikan untuk mendapatkan mitra bisnis yang sesuai, 'Jele melah nyama Karangasem' (baik buruk adalah sodara Karangasem), ucapnya.

Dalam temu kemitraan ini juga dilakukan penandatanganan beberapa kerjasama (MoU), antara Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem dengan Tim Peneliti Roguing Tanaman Kapas dan Balitas (Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat) Malang.

Kemudian antara Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Pemkab Karangasem dengan Pengawas Benih Tanaman dari UPTD Balai Perbenihan Pengawasan, Sertifikasi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. MoU selanjutnya juga ditandatangani oleh Pengepul Kapas dengan Kelompok Tani, Pengepul Kapas dengan Pemintal Benang Tukelan dan Kelompok Tani Merta Sari Bulakan dengan Pemilik Tenun Karya Sari Warna Alam Tenun Kain Bebali.

Baca juga: Bupati Karangasem luncurkan Program Atma Kerthi

Kehadirin Tim Roguing/Tim Peneliti Pemulia Tanaman Kapas dari Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis Malang dalam rangka melakukan seleksi tanaman kapas yang selanjutnya bisa menghasilkan Dokumen Benih sebagai persyaratan untuk pengajuan Sertikiasi benih kapas.

Sedangkan dihadirkan Tim Pengawas Benih Tanaman Perkebunan dari UPTD Perbenihan, Pengawasan Sertifikasi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali untuk melakukan pendampingan sekaligus memfasilitasi proses sertifikasi benih kapas yang diproduksi di Karangasem saat ini, sehingga Karangasem bisa menghasilkan Benih Sebar kapas secara mandiri, bermutu dan bersertifikat untuk pengembangan kapas selanjutnya.

Kegiatan panen raya ini telah berlangsung tiga kali, di antaranya pada pertengahan Maret, akhir Maret dan awal April. Kapas yang dipanen merupakan jenis bibit kapas Kanesia 20 yang empat bulan lalu ditanam Pemkab Karangasem bersama-sama pada demplot kapas dari luasan total yang ditanami sebanyak 15 Ha yang dilaksanakan oleh tiga kelompok tani.

Kegiatan itu bisa berjalan berkat partisipasi dari PT Bank BPD Bali yang telah menggelontorkan Dana CSR nya untuk pengembangan kapas tersebut.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022