Kuala Lumpur (Antara Bali) - PT Lion Mentari Airlines, Indonesia, Selasa mengumumkan, pihaknya akan meluncurkan maskapai penerbangan bertarif murah baru bersama perusahaan Malaysia NADI, yang akan menantang maskapai bertarif murah Malaysia, AirAsia.
Maskapai baru Malindo Airways akan memulai penerbangan regional pada Mei tahun depan dengan mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737, demikian pihak maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, yang beroperasi sebagai Lion Air, dan National Aerospace and Defense Industries (NADI) Malaysia).
Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, perusahaannya sedang menghitung peningkatan perjalanan di wilayah Asia Pasifik yang diperkirakan memiliki 2,2 miliar penumpang pada 2030 dan membutuhkan 11.450 pesawat baru untuk memenuhi permintaan.
NADI, yang mengkhususkan diri dalam jasa pemeliharaan, perbaikan dan overhaul, akan memiliki 51 persen saham dari perusahaan patungan. Lion Air akan memasok armada, berbasis di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
"Kami memberikan harga yang terjangkau tetapi dengan layanan yang lebih baik" daripada maskapai penerbangan murah yang lain, seperti hiburan dalam penerbangan, kata Kirana kepada wartawan sebelum upacara penandatanganan perusahaan patungan.
Maskapai ini berencana untuk mengawali penerbangan dengan tujuan ke seluruh Indonesia, selain Manila, Hanoi dan kota-kota di Australia serta China. Dalam dekade berikutnya berencana memperluas armadanya menjadi 100 pesawat, termasuk lima andalannya 787 Dreamliner yang akan tiba pada 2015, ketika Malindo berencana untuk terbang ke Eropa.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Maskapai baru Malindo Airways akan memulai penerbangan regional pada Mei tahun depan dengan mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737, demikian pihak maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, yang beroperasi sebagai Lion Air, dan National Aerospace and Defense Industries (NADI) Malaysia).
Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, perusahaannya sedang menghitung peningkatan perjalanan di wilayah Asia Pasifik yang diperkirakan memiliki 2,2 miliar penumpang pada 2030 dan membutuhkan 11.450 pesawat baru untuk memenuhi permintaan.
NADI, yang mengkhususkan diri dalam jasa pemeliharaan, perbaikan dan overhaul, akan memiliki 51 persen saham dari perusahaan patungan. Lion Air akan memasok armada, berbasis di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
"Kami memberikan harga yang terjangkau tetapi dengan layanan yang lebih baik" daripada maskapai penerbangan murah yang lain, seperti hiburan dalam penerbangan, kata Kirana kepada wartawan sebelum upacara penandatanganan perusahaan patungan.
Maskapai ini berencana untuk mengawali penerbangan dengan tujuan ke seluruh Indonesia, selain Manila, Hanoi dan kota-kota di Australia serta China. Dalam dekade berikutnya berencana memperluas armadanya menjadi 100 pesawat, termasuk lima andalannya 787 Dreamliner yang akan tiba pada 2015, ketika Malindo berencana untuk terbang ke Eropa.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012