Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Samsul Bahri mengatakan, berdasarkan hasil uji Balai Besar Veteriner per 29 September 2009, hewan positif rabies di Bali sebanyak 37 kasus dari 248 spesimen.

"Dari jumlah tersebut 37 positif rabies di antaranya berasal dari 67 kasus gigitan atau 81 persen meningkat dari hasil surveilans epidemiologi bulan Juni 2009," kata Samsul Bahri di Denpasar, Selasa.

Pada acara lokakarya terkait Ranperda Rabies yang digelar DPRD Bali itu, ia mengatakan, sebaran kasus berasal dari wilayah Kabupaten Badung 28 positif dari 203 spesimen, Kota Denpasar dua positif dari 15 spesimen serta Tabanan tujuh positif dari 14 sampel.

"Bahkan terjadi peningkatan kasus gigitan di wilayah Kabupaten Tabanan periode Agustus hingga 29 September 2009," katanya.

Ia mengatakan, melalui  Dinas Peternakan Bali mengambil 14 sampel otak anjing, di antaranya tujuh spesimen positif rabies. Hal itu membuktikan adanya pergerakan atau perpindahan anjing yang terjangkit rabies.

Berdasarkan cakupan kasus tersebut, kata dia, Dirjen Peternakan per 31 Agustus 2009 No.31068/PD.620/F/08/2009 telah menyatakan Kabupaten Tabanan tertular rabies serta memberikan pedoman teknis dalam rangka pemberantasannya.

"Kami menilai dampak cakupan vaksinasi masih rendah di Bali, hal itu terbukti penularan masih berlanjut,  walaupun sudah dapat ditekan," katanya.

Samsul mengatakan, kendala yang dihadapi petugas di lapangan antara lain, ekologi dan populasi anjing di Bali cukup banyak di samping juga perilaku pemilik anjing belum memahami penyebaran virus rabies tersebut.

"Kami berharap melalui sosialisasi tersebut masyarakat sadar untuk melakukan vaksinasi anjing peliharaannya," ujarnya.

Menyinggung dukungan pemerintah pusat dalam penanggulangan rabies di Bali, Samsul mengatakan, telah mengirim vaksin sebanyak 550.000 dosis.

Dari jumlah tersebut meliputi produksi Pusvetma totalnya sebanyak 320.000 dosis yang telah dibagikan untuk tahap I sebanyak 180.000 dosis yaitu bulan Desember 2008 yaitu 100.000 dosis dan 80.000 dosis pada September 2009. Sedangkan untuk tahap II sebanyak 140.000 dosis.

"Begitu juga vaksin rabies buatan luar negeri sebanyak 230.000 dosis. Vaksin tersebut dari bantuan AusAID 60.000 dosis pada tahap pertama dari rencana sebanyak 120.000 dosis," katanya.

Data Dinas Peternakan Bali, anjing yang telah dieliminasi mencapai 26.759 ekor, di antaranya paling banyak dilakukan di Kabupaten Tabanan yakni 10.857 ekor.               

Menyusul Kabupaten Karangasem 4.003 ekor, Badung 3.890 ekor, Kota Denpasar 886 ekor, Gianyar 55 ekor, Bangli 1.038 ekor, Klungkung 1.468 ekor, Jembrana 258 ekor dan Kabupaten Buleleng 225 ekor. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009