Negara (Antara Bali) - Kelurahan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Minggu (9/9) malam menggelar acara halalbilahal atau silaturahmi lebaran dengan mengundang seluruh tokoh umat beragama.
Pantauan di lokasi, antara tokoh umat Islam yang mengenakan baju taqwa dengan pemuka Hindu yang memakai busana adat, terlihat berbaur dengan akrab. "Silaturahmi adalah budaya Indonesia yang harus tetap kita jaga, jika ingin bangsa ini tetap rukun dan utuh," kata Lurah Loloan Timur, Marjono.
Menurut Marjono, berbagai gesekan di masyarakat yang terjadi saat ini disebabkan oleh lunturnya budaya silaturahmi tersebut.
Karena itu, selama menjabat sebagai Lurah Loloan Timur, ia mengaku, tiap Hari Raya Idul Fitri pasti pihaknya menggelar halalbihalal antarumat beragama di kelurahan yang merupakan salah satu ikon perkembangan Islam di Kabupaten Jembrana ini.
"Warga Loloan Timur ini cukup heterogen, keberagaman tersebut kami pelihara dengan silaturahmi. Syukurlah, sampai saat ini tidak pernah terjadi gesekan yang negatif baik antarumat maupun antaretnis," ujar Marjono.(GBI/T007)
Pantauan di lokasi, antara tokoh umat Islam yang mengenakan baju taqwa dengan pemuka Hindu yang memakai busana adat, terlihat berbaur dengan akrab. "Silaturahmi adalah budaya Indonesia yang harus tetap kita jaga, jika ingin bangsa ini tetap rukun dan utuh," kata Lurah Loloan Timur, Marjono.
Menurut Marjono, berbagai gesekan di masyarakat yang terjadi saat ini disebabkan oleh lunturnya budaya silaturahmi tersebut.
Karena itu, selama menjabat sebagai Lurah Loloan Timur, ia mengaku, tiap Hari Raya Idul Fitri pasti pihaknya menggelar halalbihalal antarumat beragama di kelurahan yang merupakan salah satu ikon perkembangan Islam di Kabupaten Jembrana ini.
"Warga Loloan Timur ini cukup heterogen, keberagaman tersebut kami pelihara dengan silaturahmi. Syukurlah, sampai saat ini tidak pernah terjadi gesekan yang negatif baik antarumat maupun antaretnis," ujar Marjono.(GBI/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012