Sebanyak 450 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Badung mengikuti acara pembersihan diri (Melukat) menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944.

"Untuk acara keagamaan yang memang kita Indonesia adalah umat beragama yg melaksanakan kewajiban keagamaan termasuk melukat bagi agama Hindu adalah hal yang sakral dilaksanakan umat Hindu terutama bagi mereka yang ada di dalam lapas," kata Kepala Kantor Wilayah KemenkumHAM Bali Jamaruli Manihuruk saat ditemui di LP Kerobokan, Bali, Selasa.
 
Baca juga: Umat Hindu di Belitung upacara Melasti

Ia menjelaskan proses pembersihan diri ini memiliki makna yang dalam bagi umat hindu sekaligus dalam rangka introspeksi diri sendiri. Kata dia, ketika dalam perjalanannya memiliki kesalahan, dan momen ini bisa mereka manfaatkan untuk membayarnya.

Pihaknya berharap kegiatan pembersihan diri ini dilakukan secara berkelanjutan dan sebisa mungkin dilaksanakan setiap tahun.

"Ini baru pertama kali dan untuk yang ini tapi kegiatan keagamaan lainnya sudah pernah dilakukan, sementara untuk melukat baru dilakukan," katanya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Fikri Jaya Soebing mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program pembinaan terhadap WBP.

Baca juga: Nyepi dan perang melawan ego sosial

Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dalam rangka pembersihan diri menyambut Nyepi.

“Sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi narapidana. Lapas melaksanakan upacara melukat massal bagi WBP yang diikuti oleh para petugas sebagai pembimbing kegiatan pembinaan. Serta warga binaan,” jelasnya.

Dikatakannya bahwa melukat massal menjelang perayaan Nyepi ini merupakan pertama kali di lakukan di Lapas Kelas II A Kerobokan. Ia berharap kegiatan ini akan berlangsung setiap tahunnya. Sebelumnya WBP Lapas Kerobokan membuat Ogoh-Ogoh untuk menyambut perayaan Nyepi.
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022