Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,5 triliun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai jelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada 3 Maret 2022.
"Kami menyediakan uang tunai dengan jumlah maupun pecahan yang cukup sebesar Rp3,5 triliun atau 3,5 kali dari kebutuhan uang tunai di masyarakat," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa.
Angka tersebut, lanjut dia, merupakan proyeksi rata-rata kebutuhan uang tunai per bulan tahun 2022 berdasarkan hasil realisasi penarikan bank (outflow) di tahun 2021.
Pihaknya mencatat rata-rata kebutuhan uang tunai per bulan pada 2021 di kisaran Rp895 miliar.
"Sedangkan kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali pada Februari 2022 sebesar Rp692 miliar atau meningkat sebesar 149 persen dibandingkan Januari 2022 sebesar Rp278 miliar," ujarnya.
Baca juga: 2-3 Maret, Mesin ATM di Bali dinon-aktifkan
Selain itu, untuk memperingati kesucian Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan perbankan se-Provinsi Bali juga melakukan penyesuaian waktu layanan operasional.
KPwBI Provinsi Bali tidak melakukan kegiatan operasional dari 2-4 Maret 2022, sehingga layanan penarikan dan penyetoran kas perbankan, serta kegiatan pertukaran warkat debet (cek/bilyet giro) ditiadakan.
Selanjutnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan kembali membuka layanan seperti biasanya pada 7 Maret 2022.
Selain itu, sarana penarikan tunai dan kegiatan transaksi lainnya dengan menggunakan mesin anjungan tunai mandiri, secara bertahap akan dinon-aktifkan atau tidak beroperasi mulai 2 Maret 2022 pukul 12.00 Wita.
"Layanan anjungan tunai mandiri (ATM) akan kembali beroperasi normal mulai 4 Maret 2022 pada pukul 06.00 Wita," kata mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami menyediakan uang tunai dengan jumlah maupun pecahan yang cukup sebesar Rp3,5 triliun atau 3,5 kali dari kebutuhan uang tunai di masyarakat," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa.
Angka tersebut, lanjut dia, merupakan proyeksi rata-rata kebutuhan uang tunai per bulan tahun 2022 berdasarkan hasil realisasi penarikan bank (outflow) di tahun 2021.
Pihaknya mencatat rata-rata kebutuhan uang tunai per bulan pada 2021 di kisaran Rp895 miliar.
"Sedangkan kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali pada Februari 2022 sebesar Rp692 miliar atau meningkat sebesar 149 persen dibandingkan Januari 2022 sebesar Rp278 miliar," ujarnya.
Baca juga: 2-3 Maret, Mesin ATM di Bali dinon-aktifkan
Selain itu, untuk memperingati kesucian Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan perbankan se-Provinsi Bali juga melakukan penyesuaian waktu layanan operasional.
KPwBI Provinsi Bali tidak melakukan kegiatan operasional dari 2-4 Maret 2022, sehingga layanan penarikan dan penyetoran kas perbankan, serta kegiatan pertukaran warkat debet (cek/bilyet giro) ditiadakan.
Selanjutnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan kembali membuka layanan seperti biasanya pada 7 Maret 2022.
Selain itu, sarana penarikan tunai dan kegiatan transaksi lainnya dengan menggunakan mesin anjungan tunai mandiri, secara bertahap akan dinon-aktifkan atau tidak beroperasi mulai 2 Maret 2022 pukul 12.00 Wita.
"Layanan anjungan tunai mandiri (ATM) akan kembali beroperasi normal mulai 4 Maret 2022 pada pukul 06.00 Wita," kata mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022