Eropa sedang menghadapi krisis kemanusiaan terparah dalam beberapa tahun menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan jumlah warga Ukraina yang mengungsi di dalam negeri bisa mencapai lebih dari 7 juta orang, kata pejabat Uni Eropa.
"Kita menyaksikan tanda-tanda krisis kemanusiaan terparah di benua Eropa kita dalam beberapa tahun. Kebutuhan (pengungsi) terus meningkat saat kita bicara," kata Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis dan Bantuan Kemanusiaan Janez Lenarcic.
"Jadi untuk situasi kemanusiaan keseluruhan, jumlah pengungsi Ukraina saat ini diperkirakan 7 juta lebih," katanya saat konferensi pers di Brussels usai rapat khusus menteri dalam negeri negara-negara anggota Uni Eropa untuk membahas krisis tersebut.
Mengutip perkiraan PBB, Lenarcic mengatakan sekitar 18 juta warga Ukraina akan terkena imbas konflik, dalam hal kemanusiaan, di negara tersebut atau negara-negara tetangga.
Sebanyak 7 juta orang Ukraina mengungsi di seluruh negeri dan 4 juta orang menyelamatkan diri ke negara tetangga.
"Kendati perkiraan ini sangat kasar, jumlahnya sangat besar, dan kami harus bersiap untuk keadaan darurat semacam ini, yang menjadi bagian dari sejarah," kata Lenarcic.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kita menyaksikan tanda-tanda krisis kemanusiaan terparah di benua Eropa kita dalam beberapa tahun. Kebutuhan (pengungsi) terus meningkat saat kita bicara," kata Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis dan Bantuan Kemanusiaan Janez Lenarcic.
"Jadi untuk situasi kemanusiaan keseluruhan, jumlah pengungsi Ukraina saat ini diperkirakan 7 juta lebih," katanya saat konferensi pers di Brussels usai rapat khusus menteri dalam negeri negara-negara anggota Uni Eropa untuk membahas krisis tersebut.
Mengutip perkiraan PBB, Lenarcic mengatakan sekitar 18 juta warga Ukraina akan terkena imbas konflik, dalam hal kemanusiaan, di negara tersebut atau negara-negara tetangga.
Sebanyak 7 juta orang Ukraina mengungsi di seluruh negeri dan 4 juta orang menyelamatkan diri ke negara tetangga.
"Kendati perkiraan ini sangat kasar, jumlahnya sangat besar, dan kami harus bersiap untuk keadaan darurat semacam ini, yang menjadi bagian dari sejarah," kata Lenarcic.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022