Singaraja (Antara Bali) - Perayaan Galungan yang dilaksanakan umat Hindu di Bali nampaknya menjadi daya tarik unik bagi sejumlah wisatawan asing yang sedang berlibur di Pulau Dewata, khususnya di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng.
Sebagian besar perhatian mereka tertuju kepada ribuan umat Hindu yang memadati Pura Agung Jagatnatha Singaraja untuk melaksanakan persembahyangan serangkaian Hari Raya Galungan, Rabu.
"Kami ingin mengetahui budaya dan tradisi umat Hindu dengan ikut mendatangi pura besar itu. Ini sekaligus merupakan pengalaman pertama kami," kata Mark, seorang wisatawan asal Jerman, di Singaraja.
Ia yang datang bersama anggota keluarganya mengaku sangat beruntung bisa menyaksikan dan sekaligus mengabadikan hari raya yang dilaksanakan umat Hindu setiap enam bulan sekali itu.
Mereka bersama sejumlah turis asing lainnya nampak antusias mengikuti upacara persembahyangan umat, dengan ikut mengenakan pakaian adat, yang pria memakai kain sarung dan destar atau udeng, sementara wanitanya mengenakan kebaya dan selendang.
Karena tidak merayakan Galungan, turis asing yang hadir hanya melihat dan memperhatikan rangkaian persembahyangan tanpa mengganggu umat yang sedang khusyuk melaksanakan ibadah.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sebagian besar perhatian mereka tertuju kepada ribuan umat Hindu yang memadati Pura Agung Jagatnatha Singaraja untuk melaksanakan persembahyangan serangkaian Hari Raya Galungan, Rabu.
"Kami ingin mengetahui budaya dan tradisi umat Hindu dengan ikut mendatangi pura besar itu. Ini sekaligus merupakan pengalaman pertama kami," kata Mark, seorang wisatawan asal Jerman, di Singaraja.
Ia yang datang bersama anggota keluarganya mengaku sangat beruntung bisa menyaksikan dan sekaligus mengabadikan hari raya yang dilaksanakan umat Hindu setiap enam bulan sekali itu.
Mereka bersama sejumlah turis asing lainnya nampak antusias mengikuti upacara persembahyangan umat, dengan ikut mengenakan pakaian adat, yang pria memakai kain sarung dan destar atau udeng, sementara wanitanya mengenakan kebaya dan selendang.
Karena tidak merayakan Galungan, turis asing yang hadir hanya melihat dan memperhatikan rangkaian persembahyangan tanpa mengganggu umat yang sedang khusyuk melaksanakan ibadah.(DWA/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012