Jurusan "Dharma Duta" Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) "Mpu Kuturan" Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali menggencarkan program pembersihan pantai di wilayah Pulau Dewata bagian utara guna menjaga lingkungan tetap lestari sekaligus menyambut Keketuaan/Presidensi G20.
"Kegiatan ini juga sebagai rangkaian Dies Natalis lembaga kami yang keenam. Pada usia yang masih muda tersebut, kami berupaya selalu mendukung program pemerintah untuk menjaga lingkungan," kata Ketua Jurusan Dharma Duta STAHN Mpu Kuturan Singaraja Nyoman Suardika, S.Ag.,M.Fil.H di Pesisir Pantai Desa Banyuning, Jumat.
Baca juga: Pemuda Buleleng-Bali kampanyekan bank sampah dukung G20 (video)
Ia mengatakan program tersebut merupakan bagian dari filosofi agama Hindu, yakni "Tri Hita Karana" guna menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungan.
Upaya menjaga keharmonisan dengan lingkungan menjadi salah satu poin penting melihat keadaan alam utamanya pantai di Bali yang masih memerlukan perhatian lebih.
Oleh karena itu, salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mampu mewujudkan hubungan yang harmonis dengan alam. "Selama ini kita sering melalaikan hal tersebut. Terbukti banyak sampah yang masih mengotori laut dan pantai," ucapnya.
Bukan hanya itu, Suardika memaparkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya implementasi dari spirit filosofi agama Hindu yang sangat memuliakan keberadaan Dewa Baruna sebagai penguasa lautan. Laut diyakini sebagai pembersih bagi unsur-unsur kekotoran dalam hidup.
"Umat Hindu utamanya, sangat memuliakan air laut dalam setiap ritus-ritus kegiatan keagamaan," tambah Suardika.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sepenuhnya dengan melibatkan mahasiswa.
Baca juga: PLN tingkatkan efisiensi Pembangkit Jawa-Madura-Bali dengan konsep Trilema Energi
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Dharma Duta, Made Lugas Adelia Murti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya HMJ Dharma Duta ikut menyukseskan pelaksanaan G20 yang akan digelar di Pulau Dewata.
Terlebih lagi, keberadaan perguruan tinggi keagamaan negeri di Bali Utara tersebut diharapkan bukan hanya berkontribusi dalam ranah akademik semata. Tapi, juga diharapkan pada ranah praktis berbasis pada pemberdayaan manusia dan penyelamatan alam.
"Kami sebagai insan mahasiswa ingin berkontribusi nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan. Kelihatannya masih sederhana. Tetapi, kami menjanjikan konsistensi. Kegiatan ini akan menjadi program rutin yang akan dieksekusi secara serius oleh organisasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kegiatan ini juga sebagai rangkaian Dies Natalis lembaga kami yang keenam. Pada usia yang masih muda tersebut, kami berupaya selalu mendukung program pemerintah untuk menjaga lingkungan," kata Ketua Jurusan Dharma Duta STAHN Mpu Kuturan Singaraja Nyoman Suardika, S.Ag.,M.Fil.H di Pesisir Pantai Desa Banyuning, Jumat.
Baca juga: Pemuda Buleleng-Bali kampanyekan bank sampah dukung G20 (video)
Ia mengatakan program tersebut merupakan bagian dari filosofi agama Hindu, yakni "Tri Hita Karana" guna menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungan.
Upaya menjaga keharmonisan dengan lingkungan menjadi salah satu poin penting melihat keadaan alam utamanya pantai di Bali yang masih memerlukan perhatian lebih.
Oleh karena itu, salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mampu mewujudkan hubungan yang harmonis dengan alam. "Selama ini kita sering melalaikan hal tersebut. Terbukti banyak sampah yang masih mengotori laut dan pantai," ucapnya.
Bukan hanya itu, Suardika memaparkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya implementasi dari spirit filosofi agama Hindu yang sangat memuliakan keberadaan Dewa Baruna sebagai penguasa lautan. Laut diyakini sebagai pembersih bagi unsur-unsur kekotoran dalam hidup.
"Umat Hindu utamanya, sangat memuliakan air laut dalam setiap ritus-ritus kegiatan keagamaan," tambah Suardika.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sepenuhnya dengan melibatkan mahasiswa.
Baca juga: PLN tingkatkan efisiensi Pembangkit Jawa-Madura-Bali dengan konsep Trilema Energi
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Dharma Duta, Made Lugas Adelia Murti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya HMJ Dharma Duta ikut menyukseskan pelaksanaan G20 yang akan digelar di Pulau Dewata.
Terlebih lagi, keberadaan perguruan tinggi keagamaan negeri di Bali Utara tersebut diharapkan bukan hanya berkontribusi dalam ranah akademik semata. Tapi, juga diharapkan pada ranah praktis berbasis pada pemberdayaan manusia dan penyelamatan alam.
"Kami sebagai insan mahasiswa ingin berkontribusi nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan. Kelihatannya masih sederhana. Tetapi, kami menjanjikan konsistensi. Kegiatan ini akan menjadi program rutin yang akan dieksekusi secara serius oleh organisasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022