Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berupaya terus mendukung film-film pendek yang merupakan karya para sineas muda di wilayah tersebut.
Dukungan tersebut salah satunya dengan memfasilitasi tempat pemutaran film yang sangat representatif di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintahan Badung.
"Ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan yang kami berikan kepada seniman-seniman Badung. Mudah-mudahan ini dapat mendorong mereka agar terus termotivasi dan memproduksi film-film pendek lainnya walaupun masih banyak kendala seperti permodalan serta alat produksinya," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Badung, Senin.
Gedung Balai Budaya Nata Mandala itu telah menjadi lokasi pemutaran tiga karya film pendek dari Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti.
Baca juga: Penyelenggara "Bali Film Festival 2022" (9-12 Juni 2022) buka pendaftaran pengajuan film
Film pendek tersebut berjudul "Juru Sapuh" yang disutradarai Steven Nathan, “Bawah Atas” disutradarai Ida Bagus Gede Dharma Putra dan "Pentas Aram" yang digarap oleh sutradara Eurico Kevin.
Sekda Adi Arnawa mengatakan Pemkab Badung memberikan apresiasi kepada Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti yang identik dengan kegiatan- kegiatan agama Hindu, namun juga mampu memfasilitasi dan memberikan ruang kepada generasi muda untuk bisa kreatif dan mampu menghasilkan produksi-produksi film.
Menurutnya, generasi muda yang memiliki kemauan untuk terus berkreasi adalah pemuda yang sangat berani, karena tidak cukup menjadi orang pintar tanpa memiliki keberanian dan potensi itu harus terus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Nantinya, Pemkab Badung berusaha tidak hanya dapat memberikan dukungan tempat pemutaran saja tetapi bisa memberikan stimulus kepada anak-anak muda sehingga bisa menghasilkan karya-karya lainnya
Baca juga: Video animasi "Sabda Alam" karya SMK RUS diputar di Balinale
Hal itu dilakukan karena film karya pemuda Badung diyakini juga dapat mengangkat budaya serta memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi Badung dengan kekayaan budaya, alam serta kehidupannya yang dapat menjadi bagian dari promosi daerah.
"Mudah-mudahan kedepannya kami bisa hadir dalam bentuk lainnya untuk mendorong dan memajukan industri perfilman," ungkap Sekda Adi Arnawa.
Sementara itu, Ketua Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti Ida Ayu Utami Dewi mengungkapkan, pihaknya mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan seni dan budaya seperti dengan pelatihan seni melalui industri perfilman.
Oleh karena itu, Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti telah memproduksi beberapa film pendek dan berbagai kegiatan lain untuk pengembangan potensi diri generasi muda agar lebih percaya diri, mandiri, aktif, inovatif dan mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
"Kami akan terus membuka ruang baru bagi anak-anak muda yang ingin berkarya, dan tentunya kami juga memohon kerja sama dari berbagai pihak baik dari pemerintah pusat, daerah maupun swasta dan lainnya untuk dapat mendorong potensi pemuda agar berani berkarya," ujar Ida Ayu Utami Dewi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Dukungan tersebut salah satunya dengan memfasilitasi tempat pemutaran film yang sangat representatif di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintahan Badung.
"Ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan yang kami berikan kepada seniman-seniman Badung. Mudah-mudahan ini dapat mendorong mereka agar terus termotivasi dan memproduksi film-film pendek lainnya walaupun masih banyak kendala seperti permodalan serta alat produksinya," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Badung, Senin.
Gedung Balai Budaya Nata Mandala itu telah menjadi lokasi pemutaran tiga karya film pendek dari Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti.
Baca juga: Penyelenggara "Bali Film Festival 2022" (9-12 Juni 2022) buka pendaftaran pengajuan film
Film pendek tersebut berjudul "Juru Sapuh" yang disutradarai Steven Nathan, “Bawah Atas” disutradarai Ida Bagus Gede Dharma Putra dan "Pentas Aram" yang digarap oleh sutradara Eurico Kevin.
Sekda Adi Arnawa mengatakan Pemkab Badung memberikan apresiasi kepada Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti yang identik dengan kegiatan- kegiatan agama Hindu, namun juga mampu memfasilitasi dan memberikan ruang kepada generasi muda untuk bisa kreatif dan mampu menghasilkan produksi-produksi film.
Menurutnya, generasi muda yang memiliki kemauan untuk terus berkreasi adalah pemuda yang sangat berani, karena tidak cukup menjadi orang pintar tanpa memiliki keberanian dan potensi itu harus terus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Nantinya, Pemkab Badung berusaha tidak hanya dapat memberikan dukungan tempat pemutaran saja tetapi bisa memberikan stimulus kepada anak-anak muda sehingga bisa menghasilkan karya-karya lainnya
Baca juga: Video animasi "Sabda Alam" karya SMK RUS diputar di Balinale
Hal itu dilakukan karena film karya pemuda Badung diyakini juga dapat mengangkat budaya serta memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi Badung dengan kekayaan budaya, alam serta kehidupannya yang dapat menjadi bagian dari promosi daerah.
"Mudah-mudahan kedepannya kami bisa hadir dalam bentuk lainnya untuk mendorong dan memajukan industri perfilman," ungkap Sekda Adi Arnawa.
Sementara itu, Ketua Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti Ida Ayu Utami Dewi mengungkapkan, pihaknya mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan seni dan budaya seperti dengan pelatihan seni melalui industri perfilman.
Oleh karena itu, Pasraman Non Formal Taman Dharma Kerti telah memproduksi beberapa film pendek dan berbagai kegiatan lain untuk pengembangan potensi diri generasi muda agar lebih percaya diri, mandiri, aktif, inovatif dan mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
"Kami akan terus membuka ruang baru bagi anak-anak muda yang ingin berkarya, dan tentunya kami juga memohon kerja sama dari berbagai pihak baik dari pemerintah pusat, daerah maupun swasta dan lainnya untuk dapat mendorong potensi pemuda agar berani berkarya," ujar Ida Ayu Utami Dewi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022