Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Presidensi G20 (Group of Twenty) Indonesia akan mengangkat mengenai pentingnya ekonomi biru, karbon biru dan juga penanganan sampah laut.
Presiden menekankan Indonesia siap bermitra dengan semua pihak untuk mewujudkan ekosistem laut yang berkelanjutan.
"Di tingkat global, Indonesia terus mendukung pengarusutamaan isu kelautan. Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan penanganan sampah laut," kata Presiden Jokowi dalam "One Ocean Summit" sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Presiden menjelaskan bahwa di tingkat domestik, Indonesia juga telah mengambil berbagai terobosan untuk mengelola lingkungan laut secara berkelanjutan.
Baca juga: Indonesia angkat tiga isu prioritas dalam forum Transisi Energi G20
Langkah terobosan itu, kata Presiden, antara lain kebijakan penanganan ikan secara terukur dan berbasis kuota, yang didukung sistem pengawasan berbasis teknologi. Terobosan lainnya adalah, pengembangan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan pelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi.
"Pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan pada dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi," ujarnya.
Kepala Negara menekankan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, lingkungan laut yang sehat adalah kunci keberlanjutan pembangunan bagi Indonesia.
"Indonesia bangga menjadi salah satu negara di garda terdepan dunia dalam hal perlindungan laut," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Indonesia ajak forum G20 percepat transisi energi
Indonesia pada 2022 menjadi pemegang presidensi dari G20. Forum global yang terbentuk pada 1999 tersebut terdiri dari 19 negara dan satu Uni Eropa yang berkontribusi pada 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Dunia, 75 persen perdagangan internasional dan 60 persen populasi dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022