Bangli (Antara Bali)  Menjelang Galungan, hari raya besar umat Hindu dalam memperingati Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), permintaan akan janur sebagai bahan dasar pembuatan sesaji di Kabupaten Bangli, Bali meningkat.

"Janur yang didatangkan dari Sulawesi itu sangat laris di sejumlah pasar di Kabupaten Bangli," tutur  Anak Agung Made Oka, salah seorang konsumen janur, Jumat.

Untuk menjaga agar  janur tidak cepat layu  berbagi cara dilakukan para pedagang, salah satunya dengan  meredam janur dalam air yang telah dicampur  bahan formalin.

Agung Made Oka mengaku, dampak dari  janur yang terkontamnisai bahan pengawet itu  dirasakan warga masyarakat terutama  para ibu rumah tangga.

"Untuk harga janur Sulawesi, memang lebih murah dari janur lokal  yakni untuk  satu ikat janur Sulawesi seharga Rp7.000," jelasnya.

Sedangkan janur lokal  bisa mencapai Rp10.000 per ikat, namun banyak setelah menggunakan janur yang lebih murah mengalami gatal-gatal pada bagian tangannya.(LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012