Denpasar (Antara Bali) - Akademisi dari Universitas Udayana Dr I Gusti Wayan Murjana Yasa mengatakan kesempatan kerja yang tersedia di Bali tidak cukup memadai untuk peningkatan produktivitas pekerja.

Murjana Yasa, di Denpasar, Rabu, menyampaikan hal itu berdasarkan hasil analisis terhadap data jumlah penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang meningkat dalam kurun dua tahun terakhir.

"Bekerja kurang dari 35 jam per minggu dikategorikan sebagai pekerja tidak penuh atau setengah penganggur," katanya yang juga Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Udayana itu.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pengolahan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali antara Februari 2010-Februari 2012, penduduk setengah penganggur meningkat rata-rata 40,29 persen (227.800 orang) setahun dari 469,92 ribu orang pada 2010 menjadi 924,80 ribu orang pada 2012.

"Sekitar 21 persen dari mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dikategorikan sebagai penganggur kritis," ujarnya.

Di sisi lain, di daerah perdesaan tingkat kemiskinan justru meningkat pada periode 2011 hingga Maret 2012 dari 73,3 ribu menjadi 77,4 ribu orang. (LHS)  

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012