Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali agar turut fokus memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi masyarakat setempat.

"Kami berharap keberadaan HKTI Bali mampu mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani," kata Wagub Bali saat menghadiri pelantikan Ketua DPD HKTI Bali di Tabanan, Minggu.

Selain itu, jajaran HKTI juga diminta untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, yaitu berkualitas dan berintegritas, bermutu, profesional dan bermoral.

HKTI, lanjut dia, juga diharapkan memiliki jati diri yang kokoh, yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama (warga) Bali.

"Dengan mengembangkan SDM yang berkualitas, kompeten dan produktif, diharapkan juga dapat memperluas akses atau jaringan untuk mendapatkan kesempatan kerja di dalam maupun di luar negeri," ujar pria yang biasa disapa Cok Ace itu.

Baca juga: Pemprov Bali serahkan pompa air dan bantuan traktor untuk subak

Dalam kesempatan itu, Cok Ace juga menyinggung konsep Tri Hita Karana (tiga keharmonisan Parhyangan, Pawongan dan Palemahan) terkait dengan subak yang telah tercatat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Subak Taman Ayun sebagai konsep Parhyangan, Subak Pulagan Tampak Siring sebagai konsep Pawongan dan Subak Jatiluwih sebagai konsep Palemahan.

Sementara itu, Ketua DPD HKTI Bali periode 2022-2026 terpilih I Made Edi Wirawan yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Tabanan mengatakan bahwa lahan pertanian yang tercatat hingga saat ini seluas kurang lebih 79.000 hektare.

Hal ini disebabkan banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi setiap tahunnya, lantaran semakin minimnya generasi muda yang sanggup dan bersedia mengolah tanah pertanian (enggan menjadi petani).

Baca juga: DPRD Bali bahas kejelasan kewenangan pengelolaan Museum Subak

Dengan dilantiknya kepengurusan yang baru, HKTI diharapkan dapat memberi kontribusi nyata di sektor pertanian yang solid dan mandiri, namun tetap berpegang teguh pada tata titi kehidupan masyarakat Bali yang berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kertih dalam Bali Era Baru.

"Sekaligus mampu menyatu dan menjaga keseimbangan serta keharmonisan antara alam Bali, krama Bali, dan kebudayaan Bali yang meliputi adat-istiadat, tradisi, seni, budaya, serta kearifan lokal secara sekala (jasmani) dan niskala (rohani)," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan bibit M70 kepada petani. Bibit tersebut, setelah ditanam dapat dipanen pada hari ke-70.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022