Denpasar (Antara Bali) - Anak-anak antusias belajar membatik di arena Pameran Pembangunan Provinsi Bali, di Taman Budaya Denpasar, Senin.
"Kami memang sengaja menyajikan stan belajar membatik ini untuk mengenalkan seni membatik yang merupakan warisan budaya Nusantara sejak dini pada anak-anak " kata Putu Tami pemilik gerai membatik tersebut.
Terlihat siswa dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SD silih berganti menjajal canting pembatik dan mewarnai di atas kanvas berukuran 25cm x 30cm.
Kanvas putih tersebut sudah diisi sketsa berbagai macam gambar, ada bunga-bungaan, mobil-mobilan, dan tokoh kartun.
"Bagi anak yang sudah kelas 5 SD baru kami perbolehkan untuk langsung membatik menggunakan canting dari atas kompor. Kalau yang lebih kecil biasanya hanya mewarnai hasil cantingan dengan kuas. Hal ini untuk menghindari anak-anak terkena cairan batik yang panas," ujarnya yang juga pemilik agrowisata budidaya ulat sutera Sari Segara di kawasan Sibang Kaja, Badung.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami memang sengaja menyajikan stan belajar membatik ini untuk mengenalkan seni membatik yang merupakan warisan budaya Nusantara sejak dini pada anak-anak " kata Putu Tami pemilik gerai membatik tersebut.
Terlihat siswa dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SD silih berganti menjajal canting pembatik dan mewarnai di atas kanvas berukuran 25cm x 30cm.
Kanvas putih tersebut sudah diisi sketsa berbagai macam gambar, ada bunga-bungaan, mobil-mobilan, dan tokoh kartun.
"Bagi anak yang sudah kelas 5 SD baru kami perbolehkan untuk langsung membatik menggunakan canting dari atas kompor. Kalau yang lebih kecil biasanya hanya mewarnai hasil cantingan dengan kuas. Hal ini untuk menghindari anak-anak terkena cairan batik yang panas," ujarnya yang juga pemilik agrowisata budidaya ulat sutera Sari Segara di kawasan Sibang Kaja, Badung.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012