Saat membuka Jambore Daerah 2021 Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali di Tabanan, Wakil
Gubernur Bali yang juga Ketua Harian Majelis Pembimbing Daerah Kwarda Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati menilai gerakan Pramuka mampu melahirkan generasi yang berkepribadian, berkarakter, dan berkepribadian tangguh.
"Gerakan Pramuka tentu juga diharapkan menjadi wahana untuk mewujudkan warga bangsa yang berkepribadian, berwatak, dan memiliki jiwa bela negara," kata Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu di Tabanan, Bali, Minggu.
Kepada peserta Jambore Daerah 2021 itu, Cok Ace berpesan anggota Pramuka khususnya Penggalang Jambore Daerah menjadikan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk belajar, berkarya, dan membangun semangat persatuan.
"Manfaatkan Jambore Daerah untuk menjalin persahabatan dan kebersamaan di antara kalian. Ikuti seluruh kegiatan Jambore ini, serap pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan seluas-luasnya," ucapnya.
Baca juga: Kwarda Bali ajak semua Pramuka jadi Duta Perubahan Perilaku
Menurut dia, dengan mempererat persahabatan dan keakraban dengan di antara anggota Pramuka, diyakini akan terbentuk menjadi remaja yang aktif, kreatif, dan energik. "Sehingga kalian akan mampu menjauhi kegiatan yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan kalian," ujarnya.
Setelah tumbuh menjadi anak-anak dengan karakter unggul, tambah Cok Ace, diharapkan mengajak rekan-rekan lainnya mengisi kegiatan dan waktu luang di luar jam sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat.
"Tentu yang dapat kalian jadikan sebagai bekal ketika dewasa kelak dan nantinya dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan kepemimpinan ini, memiliki karakter mandiri sebagaimana konsep Tri Sakti Bung Karno negeri yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.
Baca juga: DPR RI: Pramuka adalah harapan bangsa
Sementara itu, Wakil Ketua Binamuda Kwarnas Budi Prayitno menambahkan meskipun namanya jambore, kegiatan tidak mesti ramai, tidak harus hiruk pikuk.
"Karena pada saat masa pandemi seperti ini yang lebih penting adalah protokol kesehatan yaitu bisa menjaga jarak, memakai masker dengan baik dan menjaga tangan untuk selalu bisa bersih dengan cara rajin mencuci tangan atau selalu siap dengan hand sanitizer," katanya.
"Apabila kondisi normal pada saat jambore lazim juga dikunjungi keluarga dan dikelilingi oleh para pedagang, namun saat ini hal tersebut harus dikurangi, pengaturan tenda dan kegiatan harus selalu mentaati prokes," ujarnya.
Ketua Kwarda Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan saat jambore daerah kali ini, anak-anak Pramuka tingkat penggalang tidak boleh dikunjungi oleh keluarga ataupun orang tua agar tidak menimbulkan kerumunan.
Selain itu, anggota Pramuka wajib melakukan tes antigen sebelumnya dan kembali melakukan tes antigen saat jambore berakhir atau sebelum kembali ke rumah masing-masing. "Hal ini agar tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi anggota keluarganya," ucap Rentin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Gubernur Bali yang juga Ketua Harian Majelis Pembimbing Daerah Kwarda Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati menilai gerakan Pramuka mampu melahirkan generasi yang berkepribadian, berkarakter, dan berkepribadian tangguh.
"Gerakan Pramuka tentu juga diharapkan menjadi wahana untuk mewujudkan warga bangsa yang berkepribadian, berwatak, dan memiliki jiwa bela negara," kata Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu di Tabanan, Bali, Minggu.
Kepada peserta Jambore Daerah 2021 itu, Cok Ace berpesan anggota Pramuka khususnya Penggalang Jambore Daerah menjadikan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk belajar, berkarya, dan membangun semangat persatuan.
"Manfaatkan Jambore Daerah untuk menjalin persahabatan dan kebersamaan di antara kalian. Ikuti seluruh kegiatan Jambore ini, serap pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan seluas-luasnya," ucapnya.
Baca juga: Kwarda Bali ajak semua Pramuka jadi Duta Perubahan Perilaku
Menurut dia, dengan mempererat persahabatan dan keakraban dengan di antara anggota Pramuka, diyakini akan terbentuk menjadi remaja yang aktif, kreatif, dan energik. "Sehingga kalian akan mampu menjauhi kegiatan yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan kalian," ujarnya.
Setelah tumbuh menjadi anak-anak dengan karakter unggul, tambah Cok Ace, diharapkan mengajak rekan-rekan lainnya mengisi kegiatan dan waktu luang di luar jam sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat.
"Tentu yang dapat kalian jadikan sebagai bekal ketika dewasa kelak dan nantinya dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan kepemimpinan ini, memiliki karakter mandiri sebagaimana konsep Tri Sakti Bung Karno negeri yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.
Baca juga: DPR RI: Pramuka adalah harapan bangsa
Sementara itu, Wakil Ketua Binamuda Kwarnas Budi Prayitno menambahkan meskipun namanya jambore, kegiatan tidak mesti ramai, tidak harus hiruk pikuk.
"Karena pada saat masa pandemi seperti ini yang lebih penting adalah protokol kesehatan yaitu bisa menjaga jarak, memakai masker dengan baik dan menjaga tangan untuk selalu bisa bersih dengan cara rajin mencuci tangan atau selalu siap dengan hand sanitizer," katanya.
"Apabila kondisi normal pada saat jambore lazim juga dikunjungi keluarga dan dikelilingi oleh para pedagang, namun saat ini hal tersebut harus dikurangi, pengaturan tenda dan kegiatan harus selalu mentaati prokes," ujarnya.
Ketua Kwarda Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan saat jambore daerah kali ini, anak-anak Pramuka tingkat penggalang tidak boleh dikunjungi oleh keluarga ataupun orang tua agar tidak menimbulkan kerumunan.
Selain itu, anggota Pramuka wajib melakukan tes antigen sebelumnya dan kembali melakukan tes antigen saat jambore berakhir atau sebelum kembali ke rumah masing-masing. "Hal ini agar tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi anggota keluarganya," ucap Rentin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021