Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan bersama dengan jajaran TNI-Polri setempat siap mengantisipasi cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi disertai angin kencang yang berlangsung dalam intensitas di atas normal.
Kesiapan itu disampaikan Sekda Tabanan I Gede Susila saat memimpin apel pasukan perlengkapan sarana-prasarana (sapras) dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Senin.
"Apel gelar pasukan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah atas keselamatan warga Tabanan, mengingat beberapa hari belakangan ini wilayah Tabanan sedang dilanda perubahan cuaca yang cukup ekstrem dan terjadi curah hujan yang tinggi disertai angin kencang, yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia," katanya.
Menurut dia, bila kondisi ini tidak diantisipasi, maka dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan.
"Guna mencegah dampak-dampak yang mungkin akan ditimbulkan diperlukan sinergitas semua pihak guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana," katanya.
Gede Susila menambahkan, apel gelar pasukan perlengkapan sapras ini diharapkan dapat dijadikan alat untuk mengukur kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan diri maupun perlengkapan sapras yang harus disiapkan untuk keselamatan masyarakat Tabanan.
Sementara itu, Kapolres Tabanan AKPB Ranefli Dian Candra mengatakan apel gelar pasukan perlengkapan sangat tepat dilakukan sebagai upaya antisipasi di situasi cuaca sekarang yang ekstrem.
"Kita, Kapolres dan Dandim selalu bersinergi, bekerjasama untuk untuk mengantisipasi bencana yang akan timbul di suasana cuaca yang ekstrim ini dan berharap dapat meminimalisir dampak dari bencana tersebut," katanya.
BPBD Tabanan mencatat tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, rawan mengalami bencana alam pada masa cuaca ekstrem yakni Pupuan, Penebel, dan Baturiti.
BPBD menyampaikan informasi mengenai prakiraan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada pemangku kepentingan guna meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Kesiapan itu disampaikan Sekda Tabanan I Gede Susila saat memimpin apel pasukan perlengkapan sarana-prasarana (sapras) dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Senin.
"Apel gelar pasukan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah atas keselamatan warga Tabanan, mengingat beberapa hari belakangan ini wilayah Tabanan sedang dilanda perubahan cuaca yang cukup ekstrem dan terjadi curah hujan yang tinggi disertai angin kencang, yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia," katanya.
Menurut dia, bila kondisi ini tidak diantisipasi, maka dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan.
"Guna mencegah dampak-dampak yang mungkin akan ditimbulkan diperlukan sinergitas semua pihak guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana," katanya.
Gede Susila menambahkan, apel gelar pasukan perlengkapan sapras ini diharapkan dapat dijadikan alat untuk mengukur kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan diri maupun perlengkapan sapras yang harus disiapkan untuk keselamatan masyarakat Tabanan.
Sementara itu, Kapolres Tabanan AKPB Ranefli Dian Candra mengatakan apel gelar pasukan perlengkapan sangat tepat dilakukan sebagai upaya antisipasi di situasi cuaca sekarang yang ekstrem.
"Kita, Kapolres dan Dandim selalu bersinergi, bekerjasama untuk untuk mengantisipasi bencana yang akan timbul di suasana cuaca yang ekstrim ini dan berharap dapat meminimalisir dampak dari bencana tersebut," katanya.
BPBD Tabanan mencatat tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, rawan mengalami bencana alam pada masa cuaca ekstrem yakni Pupuan, Penebel, dan Baturiti.
BPBD menyampaikan informasi mengenai prakiraan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada pemangku kepentingan guna meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021