Gubernur Bali Wayan Koster meyakini penerapan protokol kesehatan di Pulau Dewata sejauh ini dapat terjaga dengan baik dan ketat, di tengah mulai normalnya kegiatan masyarakat.

"Aktivitas memang sudah mulai normal, namun prokes masih ketat. Bersyukur masyarakat Bali sangat disiplin, sekarang saja menurut survei Kemenkes lebih dari 98 persen masyarakat tetap mengenakan masker," kata Koster di Denpasar, Jumat.

Koster pun yakin program vaksinasi COVID-19 yang terus dikebut hingga kini telah melebihi target, menjadi faktor utama menurunnya kasus COVID-19 di Pulau Dewata.

"Saya meyakini ini hasil dari angka vaksinasi yang tinggi, sehingga 'herd immunity' sudah terbentuk," ucapnya.

Berdasarkan data terakhir persentase suntik vaksin dosis pertama di Bali sudah mencapai 108 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua sudah mencapai di angka 88 persen. Angka itu termasuk warga luar Bali dan WNA.

Sejauh ini pandemi COVID-19, ujar Koster, juga telah menunjukkan kondisi yang melandai. "Kita bekerja keras untuk penanganan COVID-19. Kasus baru harian sudah melandai dan stabil di angka satu digit," ucapnya.

Bali, kata Koster, juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat sehingga Bali sudah masuk ke fase yang menggembirakan.

"Pasien yang sembuh lebih banyak dari yang positif, yang meninggal juga jauh menurun dan astungkara lebih sering di angka nol," ucapnya.

Seperti pada Jumat (19/11) ini dilaporkan pertambahan kasus baru ada 5 orang, yang sembuh 2 orang dan tidak ada laporan yang meninggal dunia karena COVID-19

Kesiapan Bali untuk menerima wisatawan atau tamu dari luar negeri juga didukung oleh persiapan Pulau Dewata yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada 2022 mendatang.

"Untuk itu, sesuai arahan Bapak Presiden, kita akan tetap menjaga kondisi yang sudah baik ini dengan tata kelola, manajemen dan operasional yang Kita siapkan. Saya kira Bali sudah sangat siap," ucap Koster.

Sebelumnya pada Kamis (18/11) Koster juga menyampaikan melandainya kasus COVID-19 di Provinsi Bali saat menerima kunjungan kerja Duta Besar Australia untuk Perwakilan Indonesia, Penny Williams PSM.

Dalam kesempatan itu, dia menyinggung hubungan erat Australia-Bali yang selama ini sudah terjalin baik dari sisi historis dan psikologis, apalagi bila menyinggung hubungan di sektor pariwisata.

"Australia tentu tidak bisa dipisahkan dari pariwisata Bali, secara psikologis Bali dan Australia sangat dekat," katanya.

Dubes Penny Williams yang didampingi Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin mengaku sangat senang berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya, sejak ia ditetapkan sebagai pejabat Dubes Australia untuk Indonesia, pada September lalu.

"Saya sangat senang di sini, karena Bali punya ikatan yang kuat dengan Australia. Bagi saya pribadi, Bali punya memori indah di masa kecil saya dulu," ujarnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021