Denpasar (Antara Bali) - Salah seorang dari bayi kembar siam asal Kabupaten Buleleng yang selamat dalam operasi pemisahan dipulangkan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Selasa.
Bayi bernama Kadek Amelia Sari Putri yang merupakan anak pasangan Ketut Suardana (25) dan Komang Sukarini (37) itu berhasil selamat dalam operasi pemisahan yang dilaksanakan 18 Mei 2012 oleh tim dokter gabungan RSUP Sanglah dan RSUD Dr Soetomo.
Setelah menjalani perawatan selama dua bulan, akhirnya Amelia dinyatakan sudah cukup baik kondisinya sehingga diperkenankan untuk pulang. Sedangkan kembarannya meninggal dunia saat operasi pemisahan tersebut.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, dr AAN Jaya Kusuma, mengatakan, pasien itu sudah baik kondisinya sehingga dapat dirawat di luar ruangan khusus yang biasa digunakan. "Bayi tersebut sudah bisa menyusu kepada ibunya. Selain itu respon terhadap lingkungan cukup baik, salah satu indikasinya mata dapat melihat ke sekeliling," katanya.
Ketut Suardana mengatakan, dirinya beserta istri sempat kaget mendengar kabar dari tim dokter bahwa putrinya setelah dua bulan menjalani perawatan pascaoperasi kondisinya cukup stabil. "Saya berharap ke depannya kondisi anak kami tidak terserang penyakit yang membahayakan," ucapnya.
Ketut juga meminta kepada seluruh pihak yang membantunya selama ini tetap dapat memberikan pertolongan selama anaknya menjalani rawat jalan. Minimal perawatan tersebut harus dilakukan satu bulan sekali.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Surandyana mengaku akan terus mengawasi perkembangan bayi kembar siam tersebut dengan menugaskan langsung kepala dinas kesehatan setempat.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Bayi bernama Kadek Amelia Sari Putri yang merupakan anak pasangan Ketut Suardana (25) dan Komang Sukarini (37) itu berhasil selamat dalam operasi pemisahan yang dilaksanakan 18 Mei 2012 oleh tim dokter gabungan RSUP Sanglah dan RSUD Dr Soetomo.
Setelah menjalani perawatan selama dua bulan, akhirnya Amelia dinyatakan sudah cukup baik kondisinya sehingga diperkenankan untuk pulang. Sedangkan kembarannya meninggal dunia saat operasi pemisahan tersebut.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, dr AAN Jaya Kusuma, mengatakan, pasien itu sudah baik kondisinya sehingga dapat dirawat di luar ruangan khusus yang biasa digunakan. "Bayi tersebut sudah bisa menyusu kepada ibunya. Selain itu respon terhadap lingkungan cukup baik, salah satu indikasinya mata dapat melihat ke sekeliling," katanya.
Ketut Suardana mengatakan, dirinya beserta istri sempat kaget mendengar kabar dari tim dokter bahwa putrinya setelah dua bulan menjalani perawatan pascaoperasi kondisinya cukup stabil. "Saya berharap ke depannya kondisi anak kami tidak terserang penyakit yang membahayakan," ucapnya.
Ketut juga meminta kepada seluruh pihak yang membantunya selama ini tetap dapat memberikan pertolongan selama anaknya menjalani rawat jalan. Minimal perawatan tersebut harus dilakukan satu bulan sekali.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Surandyana mengaku akan terus mengawasi perkembangan bayi kembar siam tersebut dengan menugaskan langsung kepala dinas kesehatan setempat.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012