Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Tri Handoko Seto berpandangan dengan layanan yang baik dari pinandita (tokoh agama Hindu), maka akan mampu melahirkan umat yang berkualitas.
"Dengan ditingkatkan kualitas SDM pinandita, maka secara otomatis akan memberikan layanan yang baik terhadap masyarakat, sehingga kualitas umat juga akan semakin meningkat," kata Tri Handoko Seto saat menutup Mahasabha III PSN (Pinandita Sanggraha Nusantara) di Denpasar, Sabtu.
Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), menurut dia, merupakan ujung tombak dalam pelayanan umat. Oleh karena itu, diharapkan bisa berperan dalam menuntun umat agar terus bertransformasi ke arah yang lebih baik lagi.
Baca juga: Kemenag targetkan adanya sekolah berbasis Hindu di tiap provinsi
Hingga saat ini tercatat sekitar 80 ribu pinandita yang ada di Tanah Air.
"Para pinandita dan pemangku juga diharapkan mampu untuk terus mengajegkan Hindu dresta Nusantara. Hal ini perlu perhatian para pemuka agama, agar bisa menuntun umatnya agar tidak terpengaruh aliran sampradaya," ucapnya.
Menurut Tri Handoko, pengaruh arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah berperan dalam pergeseran pandangan dan nilai serta perubahan perilaku masyarakat.
"Hal ini tentu saja menjadi tantangan kita ke depan, sehingga peran pinandita dan pemangku sangat penting dalam membangun pengetahuan dan meningkatkan kualitas umatnya," ujarnya.
Baca juga: Menag ajak Umat Hindu kuatkan Moderasi Beragama melalui Hari Saraswati Nasional
Mahasabha III PSN tahun 2021 ini mengangkat tema "Melalui Mahasabha III Pinandita Sanggraha Nusantara, Kita Tingkatkan Profesionalisme Pinandita Sesuai Harapan Umat dan Perkembangan Zaman".
"Umat yang berkualitas, tentunya mereka berkarakter, penuh rasa tanggung jawab, toleransi serta saling melindungi," ujarnya.
Menurut dia, semakin maju dan berkembangnya negara di dunia tidak mampu dikendalikan hanya dengan kemajuan teknologi dan informasi saja.
"Penekanan dan pembekalan terhadap karakter diri pribadi melalui ajaran agama juga menjadi penopang penting untuk terwujudnya toleransi dan kualitas kehidupan dalam bersosialisasi di tengah masyarakat," ucap Tri Handoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Dengan ditingkatkan kualitas SDM pinandita, maka secara otomatis akan memberikan layanan yang baik terhadap masyarakat, sehingga kualitas umat juga akan semakin meningkat," kata Tri Handoko Seto saat menutup Mahasabha III PSN (Pinandita Sanggraha Nusantara) di Denpasar, Sabtu.
Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), menurut dia, merupakan ujung tombak dalam pelayanan umat. Oleh karena itu, diharapkan bisa berperan dalam menuntun umat agar terus bertransformasi ke arah yang lebih baik lagi.
Baca juga: Kemenag targetkan adanya sekolah berbasis Hindu di tiap provinsi
Hingga saat ini tercatat sekitar 80 ribu pinandita yang ada di Tanah Air.
"Para pinandita dan pemangku juga diharapkan mampu untuk terus mengajegkan Hindu dresta Nusantara. Hal ini perlu perhatian para pemuka agama, agar bisa menuntun umatnya agar tidak terpengaruh aliran sampradaya," ucapnya.
Menurut Tri Handoko, pengaruh arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah berperan dalam pergeseran pandangan dan nilai serta perubahan perilaku masyarakat.
"Hal ini tentu saja menjadi tantangan kita ke depan, sehingga peran pinandita dan pemangku sangat penting dalam membangun pengetahuan dan meningkatkan kualitas umatnya," ujarnya.
Baca juga: Menag ajak Umat Hindu kuatkan Moderasi Beragama melalui Hari Saraswati Nasional
Mahasabha III PSN tahun 2021 ini mengangkat tema "Melalui Mahasabha III Pinandita Sanggraha Nusantara, Kita Tingkatkan Profesionalisme Pinandita Sesuai Harapan Umat dan Perkembangan Zaman".
"Umat yang berkualitas, tentunya mereka berkarakter, penuh rasa tanggung jawab, toleransi serta saling melindungi," ujarnya.
Menurut dia, semakin maju dan berkembangnya negara di dunia tidak mampu dikendalikan hanya dengan kemajuan teknologi dan informasi saja.
"Penekanan dan pembekalan terhadap karakter diri pribadi melalui ajaran agama juga menjadi penopang penting untuk terwujudnya toleransi dan kualitas kehidupan dalam bersosialisasi di tengah masyarakat," ucap Tri Handoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021