Ketua Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (Pekemi) Provinsi Banten AKBP Dr. Dewa Wijaya mengatakan para atlet harus siap bertanding dan tetap fit, karena itu diperlukan pembinaan mental agar mampu memberi performa terbaik.

"Melatih dan menjaga kondisi fisik atlet agar siap bertanding dan tetap fit, memang tidak mudah. Namun yang jauh lebih berat adalah memelihara kondisi mental mereka, agar bisa memberi performa terbaik di medan laga,"  kata Dewa Wijaya melalui surat elektronik di terima Antara Bali, Rabu.

Ia mengatakan penyambutan khusus bagi Atlet Kempo Banten Feric Julianto dan dua orang pelatihnya, Kusnadi dan Yudhijawan pada PON XX. Karana mereka berhasil merebut medali perak pada nomor Randori Kelas 65 kg putra.

Dewa Wijaya menjelaskan bahwa untuk melatih kesiapan fisik atlet, tentu dilakukan penggemblengan fisik dengan teknik yang tepat dan akurat. Penyiapan nutrisi dan vitamin yang proporsional juga sangat penting bagi vitalitas fisiknya.

"Namun jangan lupa kesiapan mental juga adalah modal besar untuk meraih prestasi. Dan urusan mental ini sangat tidak mudah." kata pria yang memiliki banyak pengalaman dalam pengaturan pasukan tempur di luar dan di tubuh Polri tersebut.

"Rumus yang bisa kami gunakan untuk memupuk mental atlet hampir serupa dengan pasukan. Apapun caranya, pasukan harus memiliki ikatan batin yang kuat dengan komandannya. Ikatan bhatin ini baru akan terjalin baik saat kita semua sudah merasa sebagai satu keluarga," ujarnya.

Untuk mewujudkan ikatan kekeluargaan itu, Dewa Wijaya selalu memperlakukan hampir semua pihak seperti keluarga sendiri. Ikatan yang terbentuk ibarat nutrisi terbaik bagi kekuatan mental pasukan.

"Maka dalam perjuangan, pasukan akan berbuat maksimal selayaknya sedang berjuang untuk dirinya dan keluarganya sendiri," ucap Dewa Wijaya.

Di sisi lain, kata Dewa Wijaya, komitmen untuk memenuhi kebutuhan organisasi termasuk dalam urusan finansial, juga dilakukan seperti memenuhi kebutuhan keluarganya. Karena menurutnya mustahil akan bisa menjadi pimpinan yang profesional, jika tak berkapasitas cukup mampu untuk urusan yang sangat krusial ini.

"Jangan pernah berpikir akan bisa menjadi pemimpin yang profesional jika tak maksimal berbuat dan berkorban. Terus jika semua sudah terpenuhi baik kebutuhan fisik dan mentalnya, saya sangat yakin siapa pun yang kita pimpin pasti akan menghadiahkan kebanggaan untuk pemimpinya," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021