Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta membuka Kontes Anjing Kintamani Tahun 2021 di depan Patung Monumen Pahlawan Anak Agung Anom Mudita didi Bangli, Minggu.
Dalam sambutannya, Bupati mengharapkan
Kontes Anjing Kintamani dapat menggugah masyarakat, khususnya para penggemar anjing Kintamani Bali, agar lebih menyayangi Anjing Kintamani seperti layaknya anjing ras lainnya.
"Mengingat Anjing Kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan inteligensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya," tambah dia.
Pembukaan Kontes Anjing 2021 itu juga dihadiri oleh Ketua DPRD Bangli, Forkompinda Kabupaten Bangli dan pimpinan OPD di Lingkungan Pemda Bangli serta para pecinta anjing Kintamani.
Menurut Bupati, Anjing kintamani Bali tahun 2012 diakui keberadaannya di tingkat Asia oleh Asian Canel Union (AKU).
Baca juga: Pemuda Bangli rintis wisata petualang di alam terbuka "d'Green Babakan at Mangsi River"
Kepada seluruh pecinta anjing kintamani mulai lebih serius membuat brider-brider di masing-masing desa sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam perda yang kita miliki.
"Kalau sekarang kita lihat brider di Bangli masih sangat minim. Lebih banyak brider yang ada di luar kabupaten Bangli," ujar Sedana Arta.
Pemkab Bangli tentu akan memberikan dukungan terkait dengan pengembangan dan pelestarian anjing Kintamani ini.
Pemda telah keluarkan Perda No 04 tahun 2015 tentang perubahan atas perda nomor 02 tahun 2010 tentang kawasan pelestarian Anjing Kintamani.
Dan perda itu mengakui tiga jenis warna dan campurannya pada anjing kintamani yaitu warna putih, hitam dan anggrek, lalu kawasan pelestarian menjadi Desa Sukawana, Siakin dan Pinggan.
Dewan juri mengatakan Anjing Kintamani sudah tercatat sebagai salah satu anjing ras di internasional, cuma perlu beberapa kerja keras selama 9 tahun ke depan sampai tahun 2029, kalau tidak pernah diadakan kegiatan-kegiatan kemungkinan juga pengakuan itu tidak akan
diberikan lagi.
Dalam sambutannya, Bupati mengharapkan
Kontes Anjing Kintamani dapat menggugah masyarakat, khususnya para penggemar anjing Kintamani Bali, agar lebih menyayangi Anjing Kintamani seperti layaknya anjing ras lainnya.
"Mengingat Anjing Kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan inteligensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya," tambah dia.
Pembukaan Kontes Anjing 2021 itu juga dihadiri oleh Ketua DPRD Bangli, Forkompinda Kabupaten Bangli dan pimpinan OPD di Lingkungan Pemda Bangli serta para pecinta anjing Kintamani.
Menurut Bupati, Anjing kintamani Bali tahun 2012 diakui keberadaannya di tingkat Asia oleh Asian Canel Union (AKU).
Baca juga: Pemuda Bangli rintis wisata petualang di alam terbuka "d'Green Babakan at Mangsi River"
Kepada seluruh pecinta anjing kintamani mulai lebih serius membuat brider-brider di masing-masing desa sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam perda yang kita miliki.
"Kalau sekarang kita lihat brider di Bangli masih sangat minim. Lebih banyak brider yang ada di luar kabupaten Bangli," ujar Sedana Arta.
Pemkab Bangli tentu akan memberikan dukungan terkait dengan pengembangan dan pelestarian anjing Kintamani ini.
Pemda telah keluarkan Perda No 04 tahun 2015 tentang perubahan atas perda nomor 02 tahun 2010 tentang kawasan pelestarian Anjing Kintamani.
Dan perda itu mengakui tiga jenis warna dan campurannya pada anjing kintamani yaitu warna putih, hitam dan anggrek, lalu kawasan pelestarian menjadi Desa Sukawana, Siakin dan Pinggan.
Dewan juri mengatakan Anjing Kintamani sudah tercatat sebagai salah satu anjing ras di internasional, cuma perlu beberapa kerja keras selama 9 tahun ke depan sampai tahun 2029, kalau tidak pernah diadakan kegiatan-kegiatan kemungkinan juga pengakuan itu tidak akan
diberikan lagi.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli I Wayan Sarma dalam laporannya menyampaikan keberadaan anjing Kintamani merupakan salah satu unsur Biodeversity yang menjadi salah satu pendukung dari Batur Unesco Global Geopark Network.
Baca juga: Belajar kesetaraan gender dari Desa Penglipuran, Bangli
Trah anjing kintamani juga telah mendapat pengakuan sebagai anjing ras dunia dari Federation Cynecologue Internasional (FCI) yaitu organisasi Internasional yang membawahi induk organisasi anjing trah seluruh dunia.
Dengan demikian maka anjing Kintamani sudah bisa disejajarkan dengan trah anjing yang lain seperti buldog, fitbull, sitzu, siberian, dolmention, cihu-hua dan lain-lainnya.
Adapun maksud dan tujuan diadakannya kontes anjing ini untuk menjamin kelangsungan pemuliabiakan anjing kintamani dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap anjing Kintamani sebagai anjing kesayangan yang pada gilirannya kita harapkan bisa menjadi komoditas ekonomi yang dapat diperdagangkan.
Baca juga: Belajar kesetaraan gender dari Desa Penglipuran, Bangli
Trah anjing kintamani juga telah mendapat pengakuan sebagai anjing ras dunia dari Federation Cynecologue Internasional (FCI) yaitu organisasi Internasional yang membawahi induk organisasi anjing trah seluruh dunia.
Dengan demikian maka anjing Kintamani sudah bisa disejajarkan dengan trah anjing yang lain seperti buldog, fitbull, sitzu, siberian, dolmention, cihu-hua dan lain-lainnya.
Adapun maksud dan tujuan diadakannya kontes anjing ini untuk menjamin kelangsungan pemuliabiakan anjing kintamani dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap anjing Kintamani sebagai anjing kesayangan yang pada gilirannya kita harapkan bisa menjadi komoditas ekonomi yang dapat diperdagangkan.
Dalam kontes anjing Kintamani ini dibagi menjadi dua bagian yakni yang pertama kontes anatomi anjing kintamani yang dibagi menjadi 2 kategori yakni non stambum dengan tiga tingkatan umur yakni anakan, remaja dan dewasa dan stambum juga dengan 3 tingkatan umur yakni anakan, remaja dan dewasa.
Dan yang kedua lomba agility (ketangkasan) untuk semua trah anjing yang meliputi tiga kategori yakni agility (anakan, remaja dan dewasa), lomba makan dan lomba fashion show.
Dan yang kedua lomba agility (ketangkasan) untuk semua trah anjing yang meliputi tiga kategori yakni agility (anakan, remaja dan dewasa), lomba makan dan lomba fashion show.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021