Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak agar seluruh pihak termasuk masyarakat di dalamnya, saling bekerja sama, berkolaborasi dalam mewaspadai adanya pemikiran terorisme yang ada berkaitan dengan sentimen agama.
"Ideologi terorisme selalu bergerak mengangkat terkait dengan sentimen agama dan itu harus diwaspadai. Dengan maksud mencapai tujuan mereka, perlu edukasi kepada seluruh masyarakat sehingga menggandeng tokoh-tokoh agama di seluruh Indonesia agar ada interaksi kepada masyarakat dan langkah-langkah moderasi dalam beragama," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam kegiatan memperingati 19 tahun Bom Bali I di Legian Kuta, Bali, Selasa.
Ia mengatakan dalam mengatasi masalah ancaman terorisme ini tentu dilakukan bersama seluruh kementerian lembaga, tokoh pemuka agama dan tokoh masyarakat hingga tokoh adat hingga dapat membangun kekuatan, ketahanan bangsa ini dari ideologi-ideologi terorisme.
Menurut dia ideologi terorisme memiliki karakteristik intoleran, radikal, menghalalkan segala cara dan termasuk menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuannya adalah sebuah ideologi yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
"Kalau anggap ini sebagai virus radikal maka harus menemukan vaksinnya, dan coba membangun semangat penguatan nilai-nilai kebangsaan kita berdasarkan Pancasila dan mengakomodir keberagaman suku, ras, agama dan golongan. Semangat hidup rukun di tengah keberagaman merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang beragam," tutur Boy.
Ia menegaskan bagaimana agar seluruh pihak dapat meningkatkan kewaspadaan secara dini, terutama terhadap masyarakat. Dengan tujuan agar pengusung terorisme tidak sampai ada di tengah masyarakat.
"Penting bagi juga mengingatkan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa diberikan tempat dan penjara tidak boleh kalah dengan terorisme," ujarnya.
Kejahatan terorisme merupakan kejahatan yang extraordinary terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu, pihaknya berharap ke depannya tragedi serupa tidak terulang kembali.
Pihaknya mengajak agar seluruh unsur-unsur termasuk masyarakat bergandeng tangan, bekerja, berkolaborasi, segala potensi ancaman yang ada berkaitan dengan benih-benih kejahatan terorisme harus dapat diantisipasi.
"Ada program mitigasi yang perlu kita lakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan dan lembaga masyarakat. Bersama dengan tokoh-tokoh bagaimana terus menjadikan peristiwa kekerasan perkara di masa lalu adalah modal untuk membangun ke depan kehidupan masyarakat yang lebih baik," ucap Boy menjelaskan.
video oleh Pande Yudha
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021