Pelatih Angkat Besi Bali Ni Luh Sinta Darmariani mengatakan Ketut Ariana sudah maksimal mendapatkan medali perunggu  kelas 81kg pada PON Papua 2021, Kamis.

Dalam lomba yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, itu Ketut Ariana mengangkat 137 kg untuk snatch dan 168 kg untuk clean and jerk sehingga total  angkatan 305 kg.

Medali emas nomor ini direbut Rahmat Erwin Abdullah dari Sumatera Selatan, sedangkan medali perak disambar lifter Jawa Timur  Anwar.

"Memang kemampuan lifter Rahmat yang menyabet emas adalah atlet angkat besi peraih perunggu pada Olimpiade," kata Sinta.

Baca juga: PON Papua - Oka Sulaksana akan pensiun usai PON

Sinta menyebut Ketut Ariana lolos Pra-PON ketika tampil dalam kelas 73 kg.

"Tetapi, jika di ajang resmi PON Ketut Ariana turun di kelas 73 kg, maka pesertanya hanya tiga atlet, dan hanya disediakan medali emas yang direbut Rizky Juniansyah (dari Banten)," kata Sinta.

Oleh sebab itu, kata Sinta, Ketut Ariana mengambil strategi dengan naik ke kelas 81 kg, sedangkan jika turun pada kelas 73 kg, maka dia otomatis harus diet ketat.

Baca juga: PON Papua - Rekor-rekor baru bermunculan di Papua

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021