Pelatih atlet Muaythai Kontingen Bali, Wayan Suwitra mengakui keunggulan atlet tuan rumah Papua, setelah Luh Mas Sri Diana Wati bertemu dengan atlet Tiata Lail pada final di nomor waikru, sehingga hanya mampu menyabet medali perak pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Pelatih Muaythai Bali Wayan Suwitra di Jayapura, Papua, Senin, mengatakan atletnya sudah berjuang secara maksimal pada nomor waikru untuk meraih medali emas, namun setelah bertemu dengan atlet Papua hanya berhasil meraih medali perak.

Ia mengatakan dari segi persiapan atlet asal Kabupaten Buleleng sebenarnya sudah siap tanding. Bahkan Luh Mas dilatih juga dari pelatih asal Thailand.

Suwita mengakui, penampilan Luh Mas di nomor kerapian teknik perorangan (waikru) sudah sangat maksimal. Terlebih Luh Mas juga penghuni pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

Baca juga: Pura Agung Surya Buana jadi posko kontingen Bali untuk PON Papua

"Tapi soal medali saat menghadapi atlet tuan rumah sebelumnya sudah punya prediksi-prediksi diluar dugaan. Ya.. memaklumi penilaian subjektif risikonya sepert ini," ujarnya.

Suwita mengatakan dengan perolehan medali emas atlet Luh Mas, apakah nantinya dipanggil kembali ke seleksi Platnas atau tidak. Itu semua pusat yang menentukan," ucapnya.

Selama ini, kata Suwita, selama ini Luh Mas masih merajai di nomor waikru untuk level nasional. Terbukti. Luh Mas menyabet emas baik di Pra-PON maupun Kejurnas di Kendari 2021.

Perolehan medali sementara Kontingen Bali, yakni medali emas 8, perak 4, dan perunggu 9. Dan saat ini Kontingen Pulau Dewata pada peringkat ke-6.
    

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021