Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno melakukan rapat terbatas bersama bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan pemangku kepentingan pariwisata Bali sebagai upaya persiapan pembukaan dan penerimaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Hasil rapat terbatas tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat tingkat menteri pada 30 September mendatang.
"Dari masukan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali dan pemangku kepentingan pariwisata, kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif dan langkah persiapan ini sudah masuk tahap akhir. Sesuai arahan dari Pak Luhut, kami akan persiapkan pada Oktober 2021," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.
Baca juga: Imigrasi di Bandara Ngurah Rai siap terima kedatangan wisman
Ia mengatakan, untuk pembukaan Bali kembali, penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-10 dan integrasi aplikasi PedulilLindungi harus disiapkan di berbagai destinasi, sebagai upaya untuk menekan transmisi lokal seminimal mungkin dan penguatan kapasitas respon (Testing, Tracing, Treatment).
"Dan yang terakhir adalah terakhir penyiapan paket-paket wisata adaptasi. Paket wisata adaptasi yang berkaitan dengan perluasan green zone yang akan dipersiapkan oleh teman-teman industri,” katanya.
Menparekraf menjelaskan pihaknya ingin seluruh destinasi wisata di Bali masuk dalam kategori zona hijau, namun saat ini tiga lokasi percontohan yang diberi nama SUN, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua sudah disiapkan sebagai proyek percontohan untuk menerima wisman ke Pulau Dewata.
“SUN ini masuk sebagai destinasi green zone untuk di Bali. Dan ini yang akan kami coba persiapkan termasuk mendorong CHSE dan PedulilLindungi yang terus kita tingkatkan," katanya.
Baca juga: ITDC pastikan implementasi "PeduliLindungi" di The Nusa Dua
Menurutnya, saat ini pihaknya terus mengkaji negara-negara mana yang menjadi target negara potensial untuk mendatangkan wisman. Dalam tahap itu, pihaknya harus memperhatikan penanganan pandemi COVID-19 di originasi tersebut lantaran adanya varian-varian baru COVID-19.
"Kita terus pantau, dan ada beberapa negara yang target potensial dan ini nanti juga yang akan kita bahas pada 30 September 2021, lantaran harus kita sesuaikan terkait penanganan COVID-19 di originasi wisatawan tersebut dan varian-varian baru yang terus kita pantau secara ketat," katanya
Ia menambahkan, pihaknya ingin pariwisata berbasis alam dan budaya, pariwisata yang berkelanjutan akan menjadi tren terbaru pariwisata Indonesia pasca-pandemi COVID-19.
Industri juga diminta Sandiaga Salahuddin Uno untuk menyiapkan paket-paket wisata minat khusus, wisata budaya, desa wisata sesuai dengan arah mencapai pariwisata yang berkelanjutan.
Baca juga: Pengelola Pantai Legian-Bali luncurkan QR Code bagi wisatawan
Sementara itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk memonitor dan memantau situasi COVID-19 sebagai salah satu upaya menerima kembali wisatawan mancanegara ke Bali. Namun ia berharap ada beberapa rencana (plan) terkait jadi atau tidaknya pembukaan Bali dalam waktu dekat.
“Namun demikian, ini bukan persoalan dibuka atau tidak yang hanya hitam dan putih. Kami berharap adanya plan A, B, dan C. Jadi tidak perkara dibuka atau ditutup tapi ada level-level yang perlu kami jajaki baik terkait objek-objek wisata atau tempat-tempat karantina. Dan akomodasi yang kami persiapkan," katanya.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Hasil rapat terbatas tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat tingkat menteri pada 30 September mendatang.
"Dari masukan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali dan pemangku kepentingan pariwisata, kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif dan langkah persiapan ini sudah masuk tahap akhir. Sesuai arahan dari Pak Luhut, kami akan persiapkan pada Oktober 2021," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.
Baca juga: Imigrasi di Bandara Ngurah Rai siap terima kedatangan wisman
Ia mengatakan, untuk pembukaan Bali kembali, penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-10 dan integrasi aplikasi PedulilLindungi harus disiapkan di berbagai destinasi, sebagai upaya untuk menekan transmisi lokal seminimal mungkin dan penguatan kapasitas respon (Testing, Tracing, Treatment).
"Dan yang terakhir adalah terakhir penyiapan paket-paket wisata adaptasi. Paket wisata adaptasi yang berkaitan dengan perluasan green zone yang akan dipersiapkan oleh teman-teman industri,” katanya.
Menparekraf menjelaskan pihaknya ingin seluruh destinasi wisata di Bali masuk dalam kategori zona hijau, namun saat ini tiga lokasi percontohan yang diberi nama SUN, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua sudah disiapkan sebagai proyek percontohan untuk menerima wisman ke Pulau Dewata.
“SUN ini masuk sebagai destinasi green zone untuk di Bali. Dan ini yang akan kami coba persiapkan termasuk mendorong CHSE dan PedulilLindungi yang terus kita tingkatkan," katanya.
Baca juga: ITDC pastikan implementasi "PeduliLindungi" di The Nusa Dua
Menurutnya, saat ini pihaknya terus mengkaji negara-negara mana yang menjadi target negara potensial untuk mendatangkan wisman. Dalam tahap itu, pihaknya harus memperhatikan penanganan pandemi COVID-19 di originasi tersebut lantaran adanya varian-varian baru COVID-19.
"Kita terus pantau, dan ada beberapa negara yang target potensial dan ini nanti juga yang akan kita bahas pada 30 September 2021, lantaran harus kita sesuaikan terkait penanganan COVID-19 di originasi wisatawan tersebut dan varian-varian baru yang terus kita pantau secara ketat," katanya
Ia menambahkan, pihaknya ingin pariwisata berbasis alam dan budaya, pariwisata yang berkelanjutan akan menjadi tren terbaru pariwisata Indonesia pasca-pandemi COVID-19.
Industri juga diminta Sandiaga Salahuddin Uno untuk menyiapkan paket-paket wisata minat khusus, wisata budaya, desa wisata sesuai dengan arah mencapai pariwisata yang berkelanjutan.
Baca juga: Pengelola Pantai Legian-Bali luncurkan QR Code bagi wisatawan
Sementara itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk memonitor dan memantau situasi COVID-19 sebagai salah satu upaya menerima kembali wisatawan mancanegara ke Bali. Namun ia berharap ada beberapa rencana (plan) terkait jadi atau tidaknya pembukaan Bali dalam waktu dekat.
“Namun demikian, ini bukan persoalan dibuka atau tidak yang hanya hitam dan putih. Kami berharap adanya plan A, B, dan C. Jadi tidak perkara dibuka atau ditutup tapi ada level-level yang perlu kami jajaki baik terkait objek-objek wisata atau tempat-tempat karantina. Dan akomodasi yang kami persiapkan," katanya.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021