Yogyakarta (Antara Bali) - Pasar Ramadhan yang banyak digelar di berbagai tempat selama bulan puasa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi menjadi objek wisata, kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih.
"Di Pasar Ramadhan yang biasanya ramai pada sore hari menjelang saatnya berbuka itu, dijual berbagai aneka jajanan dan kuliner," kata Widi di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, Pasar Ramadhan biasanya digelar di kawasan kampung yang banyak warga muslim, seperti di Kota Yogyakarta di antaranya Kampung Kauman, Jogokaryan, dan Nitikan. Bahkan di kampung-kampung tersebut Pasar Ramadhan sudah menjadi kegiatan tahunan setiap saat bulan puasa.
Pemandangan serupa juga bisa ditemui di kawasan Bundaran Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), dan sekitar Masjid Suhada, Kotabaru, Kota Yogyakarta.
"Tempat-tempat itu biasanya menjadi tujuan warga masyarakat di kota ini, bahkan menarik minat sejumlah wisatawan mancanegara," kata Widi yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Di Pasar Ramadhan yang biasanya ramai pada sore hari menjelang saatnya berbuka itu, dijual berbagai aneka jajanan dan kuliner," kata Widi di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, Pasar Ramadhan biasanya digelar di kawasan kampung yang banyak warga muslim, seperti di Kota Yogyakarta di antaranya Kampung Kauman, Jogokaryan, dan Nitikan. Bahkan di kampung-kampung tersebut Pasar Ramadhan sudah menjadi kegiatan tahunan setiap saat bulan puasa.
Pemandangan serupa juga bisa ditemui di kawasan Bundaran Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), dan sekitar Masjid Suhada, Kotabaru, Kota Yogyakarta.
"Tempat-tempat itu biasanya menjadi tujuan warga masyarakat di kota ini, bahkan menarik minat sejumlah wisatawan mancanegara," kata Widi yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012