Denpasar (Antara Bali) - Nilai transaksi pasar lelang di Provinsi Bali menurun hingga mencapai 7,1 persen pada tahun 2011 berdasarkan pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
     
"Penurunan nilai transaksi itu salah satunya disebabkan oleh mutasi pegawai pada dinas yang menangani bidang perdagangan dalam negeri," kata Kepala Bagian Pembinaan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang Bappebti Kementerian Perdagangan, Agus Muhardi, di Denpasar, Kamis.
     
Menurut dia, mutasi pegawai yang menangani panduan lelang, dan operator dalam pasar lelang itu mempengaruhi frekuensi penyelenggaraan lelang menjadi menurun. Selain itu, pembelian yang didominasi dari pembeli luar wilayah juga mempengaruhi nilai transaksi menurun. Namun ia tidak menampik jika minat pembeli lokal di Bali juga tidak begitu besar.
     
Dari cacatan Bappebti, nilai transaksi tahun 2010 di Bali mencapai Rp256,9 miliar atau sebesar 15,5 persen, sementara di tahun 2011 nilai transaksinya menurun menjadi Rp112,3 miliar atau setara 7,1 persen.

Sebagian besar komoditi yang paling diminati dalam pasar lelang di Pulau Dewata tahun 2011 di antaranya sapi dengan nilai transaksi mencapai Rp53,2 miliar. Sementara rumput laut mencapai Rp6,5 miliar, dan pinang mencapai Rp5,3 miliar.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012