Jember (Antara Bali) - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengemukakan bahwa akademisi harus menjadi aktor dalam pengembangan iptek dan motor penggerak ekonomi berbasis pengetahuan.

"Pengembangan program ekonomi daerah memerlukan koordinasi dan sinergi kegiatan pengembangan inovasi antara pusat dan daerah. Selain itu diperlukan juga interaksi antara perguruan tinggi, pemerintah dan industri," katanya saat mengisi kuliah tamu di Universitas Jember (Unej), Jatim, Minggu.

Menurut dia, dalam konteks ini pemerintah sebagai regulator dan fasilitator dalam pengembangan dan penguasaan iptek serta penciptaan pasar, sedangkan industri berperan sebagai ujung tombak inovasi dan pembangunan ekonomi nasional.

"Pendekatan pemanfaatan inovasi dilakukan Kementerian Riset dan Teknologi secara lebih terintegrasi dari tingkat daerah hingga nasional melalui Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dan Sistem Inovasi Nasional (SINas)," ujarnya.

Kunjungan kerja Menristek ke Jember yang termasuk dalam Koridor Ekonomi 2 (Jawa) pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ini memiliki fungsi strategis untuk menyinergikan kegiatan dan program-program Kemristek dengan MP3EI.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012