Organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali akan bersinergi dengan tim penggerak PKK di daerah setempat untuk mempercepat proses vaksinasi COVID-19 bagi penyandang disabilitas.
"Sekarang sudah pertengahan Bulan Agustus, mari kita kebut vaksinasi ini dengan bekerja fokus, lurus dan tulus, sehingga target akhir September bisa tercapai untuk dosis kedua," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Denpasar, Rabu.
Putri Koster menyampaikan hal tersebut saat bersama OPD Pemprov Bali menggelar rapat dengan Staf Khusus Presiden, Susilo, tentang percepatan vaksinasi penyandang disabilitas.
Istri Gubernur Bali itu sangat mengapresiasi bantuan 11.309 vaksin Sinopharm yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk penyandang disabilitas di Provinsi Bali.
Untuk itu, ia berharap agar proses vaksinasi dikebut hingga bisa selesai vaksin dosis kedua pada akhir September mendatang.
Alasannya perlu dikebut, lanjut dia, karena mengingat tanggal kedaluwarsa vaksin Sinopharm tinggal sebentar lagi, yakni awal Bulan Oktober 2021.
"Kita gerak cepat, hari ini kita membat WA grup, kemudian saya minta akhir Agustus data penyandang disabilitas penerima vaksin sudah rampung, sehingga awal September kita bisa suntikkan dosis pertama dan akhir September dosis kedua," ujarnya.
Selain itu, vaksinasi bagi penyandang disabilitas bisa sekaligus sebagai ajang penyerahan bantuan beras bagi mereka karena banyak penyandang disabilitas yang sangat memerlukan bantuan.
"Jadi setelah vaksin, mereka mendapat oleh-oleh beras, ini bisa menarik animo mereka untuk divaksin," ujar Putri Koster.
Putri Koster berjanji akan mengikutsertakan PKK untuk menyosialisasikan kegiatan tersebut di desa-desa, sehingga proses pendataan dapat lebih cepat dan tepat.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden, Susilo, menyampaikan vaksin Sinopharm tersebut merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab kepada Pemerintah Indonesia yang akan didistribusikan kepada kaum difabel atau penyandang disabilitas, khususnya bagi yang berada di zona merah.
Total vaksin yang dihibahkan sebanyak 225.006 dosis dan Bali mendapatkan sekitar 11.309 vaksin. Penyandang disabilitas mendapatkan dua dosis vaksin.
Di Bali ada sekitar 5.600 penyandang disabilitas yang akan mendapatkan vaksin tersebut, sehingga vaksin akan disebar di sekitar 120 puskesmas di Bali.
Pada kesempatan itu, Putri Koster juga berkesempatan menyerahkan cinderamata berupa kain endek bagi Staf Khusus Presiden, Susilo.
Hadir pula dalam rapat tersebut Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Selain itu juga hadir Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina serta perwakilan dari Dompet Duafa dan Puspadi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Sekarang sudah pertengahan Bulan Agustus, mari kita kebut vaksinasi ini dengan bekerja fokus, lurus dan tulus, sehingga target akhir September bisa tercapai untuk dosis kedua," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Denpasar, Rabu.
Putri Koster menyampaikan hal tersebut saat bersama OPD Pemprov Bali menggelar rapat dengan Staf Khusus Presiden, Susilo, tentang percepatan vaksinasi penyandang disabilitas.
Istri Gubernur Bali itu sangat mengapresiasi bantuan 11.309 vaksin Sinopharm yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk penyandang disabilitas di Provinsi Bali.
Untuk itu, ia berharap agar proses vaksinasi dikebut hingga bisa selesai vaksin dosis kedua pada akhir September mendatang.
Alasannya perlu dikebut, lanjut dia, karena mengingat tanggal kedaluwarsa vaksin Sinopharm tinggal sebentar lagi, yakni awal Bulan Oktober 2021.
"Kita gerak cepat, hari ini kita membat WA grup, kemudian saya minta akhir Agustus data penyandang disabilitas penerima vaksin sudah rampung, sehingga awal September kita bisa suntikkan dosis pertama dan akhir September dosis kedua," ujarnya.
Selain itu, vaksinasi bagi penyandang disabilitas bisa sekaligus sebagai ajang penyerahan bantuan beras bagi mereka karena banyak penyandang disabilitas yang sangat memerlukan bantuan.
"Jadi setelah vaksin, mereka mendapat oleh-oleh beras, ini bisa menarik animo mereka untuk divaksin," ujar Putri Koster.
Putri Koster berjanji akan mengikutsertakan PKK untuk menyosialisasikan kegiatan tersebut di desa-desa, sehingga proses pendataan dapat lebih cepat dan tepat.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden, Susilo, menyampaikan vaksin Sinopharm tersebut merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab kepada Pemerintah Indonesia yang akan didistribusikan kepada kaum difabel atau penyandang disabilitas, khususnya bagi yang berada di zona merah.
Total vaksin yang dihibahkan sebanyak 225.006 dosis dan Bali mendapatkan sekitar 11.309 vaksin. Penyandang disabilitas mendapatkan dua dosis vaksin.
Di Bali ada sekitar 5.600 penyandang disabilitas yang akan mendapatkan vaksin tersebut, sehingga vaksin akan disebar di sekitar 120 puskesmas di Bali.
Pada kesempatan itu, Putri Koster juga berkesempatan menyerahkan cinderamata berupa kain endek bagi Staf Khusus Presiden, Susilo.
Hadir pula dalam rapat tersebut Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Selain itu juga hadir Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina serta perwakilan dari Dompet Duafa dan Puspadi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021