Petrokimia Gresik mendukung ketersediaan oksigen cair untuk membantu rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam upayanya menyelamatkan pasien pasien COVID-19, karena saat ini kebutuhan oksigen terus bertambah disebabkan lonjakan terpapar virus corona semakin tinggi.
Direktur Rumah Sakit (RS) Bhakti Rahayu Denpasar, dr. Made Sukranegara, di Denpasar, Senin, mengatakan bantuan oksigen dari Petrokimia Gresik ini tentunya sangat membantu pasien-pasien yang membutuhkan, maupun upaya medis dalam penyelamatan pasien.
"Rumah Sakit Bhakti Rahayu berkomitmen penuh membantu pemerintah dalam penanganan pandemi ini semaksimal dalam hal pelayanan kesehatan di semua unit rumah sakit kami," katanya.
Menurutnya, pasokan oksigen di RS Bhakti Rahayu sempat terganggu dan jumlah pasien COVID-19 yang terus meningkat setiap hari. "Sesuai arahan pemerintah, kami siap membantu pemerintah agar rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19 tidak terkendala pasokan oksigen," ucapnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT Bhakti Rahayu, Putu Ivan Yunatana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Petrokimia Gresik karena telah membantu rumah sakit di Bali yang kesulitan oksigen akibat meningkatnya kebutuhan untuk pasien COVID-19.
"Kami berterima kasih karena negara hadir melalui anak perusahaan BUMN, membantu rakyat untuk pemenuhan kebutuhan oksigen di saat sejumlah rumah sakit di Bali kesulitan oksigen,” kata Putu Ivan yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara.
Ia mengatakan melonjaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini berdampak pada krisisnya pasokan oksigen medis di semua rumah sakit di Bali, terutama pada rumah sakit maupun fasilitas kesehatan darurat merawat pasien corona yang sangat membutuhkan oksigen.
"Bantuan ini sesungguhnya sudah sejalan dengan pemikiran Pak Gubernur Bali Wayan Koster yang beberapa waktu lalu mengundang sejumlah direktur rumah sakit di Bali untuk membicarakan ketersediaan oksigen. Dan pak gubernur berjanji membantu mencarikan oksigen melalui perusahaan BUMN," ujarnya.
Sejak awal Agustus 2021, Petrokimia Gresik melalui Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan menyalurkan Liquid Oxygen (O2) untuk Rumah Sakit Bhakti Rahayu dan tiga rumah sakit daerah di Bali yakni RSUD Tabanan, RSUD Badung dan RS PTN Unud. RS Bhakti Rahayu menerima liquid oxygen bersih 807,3 kilogram atau setara 105 tabung.
Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan, jumlah kebutuhan gas oksigen medis di Indonesia saat ini sudah lebih dari 1.000 ton per hari. Padahal sebelumnya hanya sekitar 400 ton per hari atau 25 persen dari total produksi gas oksigen di Indonesia. Tetapi sejak terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang terus terjadi, pemerintah mengantisipasi kebutuhan oksigen naik hingga 2.600 ton per hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Direktur Rumah Sakit (RS) Bhakti Rahayu Denpasar, dr. Made Sukranegara, di Denpasar, Senin, mengatakan bantuan oksigen dari Petrokimia Gresik ini tentunya sangat membantu pasien-pasien yang membutuhkan, maupun upaya medis dalam penyelamatan pasien.
"Rumah Sakit Bhakti Rahayu berkomitmen penuh membantu pemerintah dalam penanganan pandemi ini semaksimal dalam hal pelayanan kesehatan di semua unit rumah sakit kami," katanya.
Menurutnya, pasokan oksigen di RS Bhakti Rahayu sempat terganggu dan jumlah pasien COVID-19 yang terus meningkat setiap hari. "Sesuai arahan pemerintah, kami siap membantu pemerintah agar rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19 tidak terkendala pasokan oksigen," ucapnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT Bhakti Rahayu, Putu Ivan Yunatana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Petrokimia Gresik karena telah membantu rumah sakit di Bali yang kesulitan oksigen akibat meningkatnya kebutuhan untuk pasien COVID-19.
"Kami berterima kasih karena negara hadir melalui anak perusahaan BUMN, membantu rakyat untuk pemenuhan kebutuhan oksigen di saat sejumlah rumah sakit di Bali kesulitan oksigen,” kata Putu Ivan yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara.
Ia mengatakan melonjaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini berdampak pada krisisnya pasokan oksigen medis di semua rumah sakit di Bali, terutama pada rumah sakit maupun fasilitas kesehatan darurat merawat pasien corona yang sangat membutuhkan oksigen.
"Bantuan ini sesungguhnya sudah sejalan dengan pemikiran Pak Gubernur Bali Wayan Koster yang beberapa waktu lalu mengundang sejumlah direktur rumah sakit di Bali untuk membicarakan ketersediaan oksigen. Dan pak gubernur berjanji membantu mencarikan oksigen melalui perusahaan BUMN," ujarnya.
Sejak awal Agustus 2021, Petrokimia Gresik melalui Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan menyalurkan Liquid Oxygen (O2) untuk Rumah Sakit Bhakti Rahayu dan tiga rumah sakit daerah di Bali yakni RSUD Tabanan, RSUD Badung dan RS PTN Unud. RS Bhakti Rahayu menerima liquid oxygen bersih 807,3 kilogram atau setara 105 tabung.
Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan, jumlah kebutuhan gas oksigen medis di Indonesia saat ini sudah lebih dari 1.000 ton per hari. Padahal sebelumnya hanya sekitar 400 ton per hari atau 25 persen dari total produksi gas oksigen di Indonesia. Tetapi sejak terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang terus terjadi, pemerintah mengantisipasi kebutuhan oksigen naik hingga 2.600 ton per hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021