Seorang nelayan di Kabupaten Jembrana, Bali, hilang setelah perahu jukung yang ditumpanginya digulung ombak sesaat sebelum sampai di darat.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, nelayan bernama Suhaeri asal Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana hilang saat jukung yang ia tumpangi bersama Asrul Salim, menantunya, terbalik dihantam ombak di perairan desa tersebut, Kamis.

"Saat jukung terbalik, menantunya berhasil diselamatkan oleh nelayan lain. Sedangkan Suhaeri hilang ditelan ombak," kata Madsira, salah seorang saksi.

Ia mengatakan, sebenarnya kedua nelayan yang pulang dari memancing layur tersebut sudah dekat dengan pantai, namun tiba-tiba ombak besar datang menghantam jukung mereka.

Masirin, saksi lainnya mengatakan, ia sempat melihat kedua korban yang tercebur ke laut melambai-lambaikan tangannya minta tolong.

"Meskipun kami berusaha menolongnya, karena ombak saat itu besar, hanya Asrul yang bisa diselamatkan," katanya.

Baca juga: Nelayan Jembrana keluhkan harga solar

Selain Asrul, nelayan berhasil menarik jukung milik korban dengan kondisi di beberapa bagian rusak akibat hantaman ombak.

Untuk mencari Suhaeri, tim dari Basarna, BPBD Jembrana serta Polisi Perairan Polres Jembrana menurunkan perahu karet, meskipun cuaca masih buruk.

Belakangan, badai sering muncul di perairan Selat Bali, yang merupakan jalur nelayan di Kabupaten Jembrana untuk melaut.

Akibat badai, banyak nelayan memutuskan libur, termasuk perahu-perahu selerek yang memiliki daya jelajah lebih jauh dibandingkan jukung atau sampan.

"Badai di tengah besar sekali. Saya yang sudah biasa melaut sampai takut melihat angin dan ombak," kata Samsuri, salah seorang anak buah perahu selerek di Desa Pengambengan.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021