Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 wilayah Jawa-Bali saat ini, Pemerintah Kota Denpasar, Bali telah membuka posko dapur umum gotong royong untuk memberikan 1.000 nasi bungkus setiap hari kepada masyarakat.

Pembukaan dapur umum gotong royong tersebut dalam upaya mengantisipasi kelaparan warga di saat menghadapi PPKM, sebab saat ini gerak masyarakat untuk berbelanja juga dibatasi.

Biasanya, warga dengan mudah mendapatkan warung yang buka hingga malam hari. Tetapi sejak diberlakukan PPKM darurat sampai PPKM level 4, warung-warung makanan sebagian besar tutup, meski pemerintah masih memberikan toleransi terhadap penjual klontong atau pedagang nasi.

Selain itu, kemampuan daya beli masyarakat sudah menurun sejak terjadinya pandemi COVID-19 hampir memasuki 1,5 tahun. Bahkan boleh dikatakan warga dalam segi keuangan dan perekonomian, khususnya di Denpasar dan Bali, sudah pada titik nadir.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Denpasar berupaya mengatasi masyarakat dengan cara membuka dapur umum tersebut dalam upaya meringankan beban warga agar tidak sampai kelaparan. Terutama masyarakat yang selama ini memang bergantung dari perputaran perekonomian dan berada pada kehidupan sebagai keluarga kurang mampu.

Baca juga: Pemkot Denpasar buka posko dapur umum COVID-19 selama PPKM

Melalui nasi bungkus yang disediakan oleh dapur umum gotong royong tersebut akan disebarkan di sejumlah ruas jalan, dan warga yang membutuhkan nasi tersebut bisa mendapatkan pada waktu tertentu nasi itu. Baik pada siang hari dan dan sore hari.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara di sela kegiatan dapur umum tersebut di Denpasar mengatakan dapur umum gotong royong sejak pandemi sudah ada, tapi sekarang kembali lebih aktif dalam menyiapkan kebutuhan masyarakat berupa nasi yang setiap harinya 1.000 bungkus.

Pengaktifan dapur umum ini dilakukan dikarenakan pemerintah memberlakukan PPKM level 4 wilayah Jawa - Bali, termasuk Kota Denpasar. Sebenarnya dapur umum ini sudah ada sejak PKM pada bulan Mei 2020.

Ia mengatakan dengan kembali pemerintah menetapkan PPKM level 4 sehingga masyarakat sangat membutuhkan bantuan, salah satunya makanan, maka dengan demikian kami aktifkan lagi dapur umum ini.


Bantu Isoman

Begitu juga, kata Wali Kota Jaya Negara, untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) sudah mendapat konsumsi dua kali sehari. Akan tetapi di lapangan ternyata masih banyak warga yang membutuhkan.

"Di lapangan banyak masyarakat yang perlu kami sasar, misal di Pantai Sanur ada pedagang, juga ada anak-anak mahasiswa. Sehingga kami juga bekerja sama dengan mahasiswaa Unud untuk penyalurannya," kata Wali Kota Jaya Negara.

Jaya Negara mengatakan warga yang membutuhkan juga bisa menyampaikan kepada masing-masing kepala lingkungan yang nantinya akan diteruskan ke kepala desa dan lurah. Atau bisa juga langsung posko dapur umum di Jalan Kaliasem Denpasar.

Baca juga: Pemkot Denpasar bantu operasional dapur umum COVID-19

Dikatakan, makanannya akan dikirim melalui Tagana. Ini sifatnya berbagi dan dan gotong royong untuk meringankan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Ia mengatakan pemesanan atau amprah makanan ini dilakukan minimal sehari sebelumnya. Dalam sehari, akan membuat sedikitnya 1.000 paket nasi. Di mana tenaga relawan yang dibutuhkan minimal sebanyak 20 orang.

"Jika ada tambahan lagi akan kami kondisikan, karena di sini maksimal bisa membuat 1.000 paket, dan mungkin akan ada penambahan relawan lagi," katanya.

Sementara Wakil Wali Kota Arya Wibawa menambahkan ketersediaan pangan yang dibentuk melalui dapur umum ini bebas dari bahan-bahan yang merugikan dan dapat diterima seluruh kalangan masyarakat.

Ia mengatakan sehari dirancang pembagian dua kali, yakni pagi pukul 11.00 Wita dan sore hari pukul 16.00 Wita. Sasaran dari program ini merupakan masyarakat yang sangat membutuhkan, utamanya bagi mereka yang sama sekali belum mendapatkan bantuan dari sumber dana manapun.

Menurutnya, dengan program dapur umum gotong royong Kota Denpasar memberikan ruang bagi masyarakat, kelompok masyarakat, perseorangan, organisasi, perusahaan swasta, perbankan, dan BUMN atau BUMD untuk berkontribusi lewat donasi sebagai penerapan pola gotong royong. Selain di Jaba Paon di Denpasar ada tiga dapur umum lainnya, yakni Dapur Umum Yadnya, Inti Bali dan SOS Sanur.


Gerakan Kemanusiaan

Semua elemen masyarakat, baik pemerintah dan perusahaan swasta terus melakukan gerakan kemanusiaan dalam upaya mengatasi kebutuhan pokok. Termasuk juga mengantisipasi agat tidak sampai warga Denpasar menderita kelaparan.

Baca juga: Pospera-KNPI Bali buat Posko Dapur Umum COVID-19

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Penggerak PKK bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk membantu operasional dapur umum gotong royong guna membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.  

"Kali ini kami  bekerja sama dengan pihak swasta, antara lain dengan PT Pertamina Bali dan Hiswana Migas untuk pengadaan bahan bakar di dapur umum gotong royong," kata Ketua TP PKK Kota Denpasar Nyonya Sagung Antari Jaya Negara di Denpasar, Senin (9/8).

Pada peninjauan dapur umum gotong royong juga dihadiri Kadis Perindag Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, dan Sales Area Manager Pertamina Bali Ferry Pasalini.

Ia mengatakan sinergi Pemkot Denpasar dengan berbagai pihak untuk meringankan beban masyarakat sangat penting terutama di masa pandemi. Karena itu, salah satu membangun dapur umum tersebut guna pemberian konsumsi masyarakat yang sangat membutuhkan saat ini.

Sagung Antari mengatakan pemerintah tidak bisa sendirian dalam memberikan uluran tangan kepada masyarakat yang terdampak pandemi, dengan adanya bantuan dari pihak swasta ini dapat lebih luas menjangkau masyarakat dan  menyentuh langsung masyarakat yang membutuhkan melalui adanya dapur umum gotong royong ini.

Baca juga: ACT-MRI Bali dirikan Dapur Kemanusiaan bagikan 1.000 paket pangan gratis

Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan bantuan yang diberikan kali ini adalah dari pihak Pertamina Bali berupa voucher Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp5 juta, serta dari pihak Hiswana Migas memberikan 180 buah tabung gas LPG 12 kg yang diserahkan bertahap sebanyak 30 buah.

Bantuan berupa bahan bakar minyak untuk memasak di dapur umum gotong royong menjadi sinergi dalam membantu sesama di masa pandemi COVID-19.

Sementara Ferry Pasalini selaku Sales Area Manager Pertamina Bali mengatakan pihaknya mendukung penuh operasional dapur umum gotong royong Jaba Paon Kaliasem, Denpasar.

"Bantuan yang kami salurkan berupa voucher BBM sebesar Rp5 juta, selain bantuan lain dari pihak Hiswana Migas. Tentu kami ingin bantuan tersebut tepat menyentuh masyarakat yang membutuhkan uluran tangan di masa pandemi," kata Ferry Pasalini.

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021