Moskwa (Antara Bali) - Perawatan tubuh dan pijat spa khas Bali sangat digemari dan populer di Rusia, sehingga peminat di negeri Beruang Putih itu rela mengeluarkan uang 100 sampai 400 dolar AS untuk menikmati layanan terapi pembugar tubuh tersebut.

"Terapi Spa Bali di sini lagi 'nge-trend', mengalahkan popularitas seni pijat bangsa lain seperti 'shiatsu'," kata Dubes RI di Rusia Djauhari Oratmangun saat menjamu delegasi Indonesia pada "World Media Summit" di Kafe Mania, Moskwa, Kamis, yang juga menyajikan sajian makanan dan minuman beraroma Indonesia.

Delegasi Indonesia yang menikmati kue Raja Ampat dan wedang jahe bersama Dubes Djauhari antara lain Dirut Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf, Wakil Pemred ANTARA Akhmad Kusaeni, Ketua Dewan Pengawas TVRI Elprisdat, Dewan Pengawas RRI Alit Wiratmaja dan Wakil Pemred Detik.com Arifin Asydad.

Dubes mengatakan warga Rusia yang memadati kafe dekat dengan Kremlin itu umumnya sudah pernah ke Bali dan Raja Ampat, Papua, atau minimal telah mengenal Indonesia baik dari sisi tradisi, kuliner, seni budaya, termasuk terapi spa itu.

Saat ini, menurut Djauhari, ada lebih dari 400 pekerja terapis spa khas Bali di Rusia yang tersebar di kota-kota besar seperti Moskwa, St.Petersburg, dan Vladivostok. Industri Spa Bali di Rusia berkembang sejak sekitar lima tahun lalu dan makin banyak terapis wanita Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata itu.

Para pekerja Spa Bali atau TKI terapis didatangkan ke Rusia secara resmi oleh perusahaan Sim Krasok melalui perizinan resmi dari Kementerian Tenaga Kerja serta Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

Layanan terapi Spa Bali dipromosikan besar-besaran oleh perusahaan tersebut di berbagai media seperti majalah, koran dan televisi.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012