Bupati Karangasem I Gede Dana, memastikan proyek pembangunan Jembatan Subagan-Asak segera dikerjakan dengan anggaran Rp1,2 miliar lebih, yang sebelumnya jembatan penghubung masyarakat tersebut telah ambruk bertahun-tahun.
Untuk memastikan proyek tersebut, Bupati Gede Dana meninjau langsung pembangunan jembatan itu, Senin, guna memastikan pengerjaannya tidak lagi asal-asalan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu lama bagi masyarakat sekitar.
Ia mengatakan ambruknya jembatan ini sebelumnya sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Sebab, jalur ini merupakan salah satu jalur alternatif utama yang cukup padat menuju Kota Amlapura maupun sebaliknya. Sejak ambruk, warga harus memutar cukup jauh untuk menuju Kota Amlapura.
Setelah pembangunan jembatan ini dipastikan dapat dikerjakan tahun ini, masyarakat sekitar menyambutnya dengan gembira dan memuji cara kerja Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati Gede Dana, yang benar-benar “pesaje” dengan janjinya.
Bupati Gede Dana datang ke lokasi bersama anggota DPRD Karangasem dapil Kecamatan Karangasem Nyoman Winata dan Aanggota DPRD Karangasem lainnya Nengah Suparta, Camat Karangasem Cokorda Alit Surya Prabawa, Kabid Bina Marga Dinas PU Karangasem I Wayan Surata Jaya, Lurah Subagan Ida Ketut Putra, Bhabinkamtibmas Subagan dan Tenaga Ahli CV. Karya Budi Arta I Gede Budiartawan.
Baca juga: Wabup Karangasem tinjau lokasi bencana dan berikan bantuan masyarakat
Semua pihak terkait dihadirkan ke lokasi pembangunan, agar masukan dan arahan Bupati Gede Dana dapat tersampaikan dengan baik dan didengar langsung masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Gede Dana menanyakan banyak hal. Mulai dari awal kenapa jembatan ini ambruk, hingga detail struktur jembatan yang akan dibangun, guna memastikan agar pembangunan jembatan ini mampu bertahan lama. Jika sampai ambruk lagi setelah menghabiskan dana miliaran rupiah, maka pemerintah daerah khususnya Bupati Gede Dana akan sangat malu kepada masyarakat sekitar.
"Saya ingin pastikan jembatan ini dibangun dengan baik. Jangan cepat jebol lagi. Masyarakat juga harus ikut serta mengawasi pengerjaannya,” kata Bupati Gede Dana.
Ia juga memperingatkan kontraktor pelaksana, agar membangun fisik jembatan sesuai perencanaan. Sebab, ekspektasi masyarakat terhadap jembatan ini sangat besar, karena warga dari kedua desa selama ini sangat terbantu dengan adanya jembatan ini. Situasi demikian terlihat ketika jembatan ini bertahun-tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah, protes masyarakat sangat besar. Bahkan, terus mempertanyakan, kenapa jembatan ini sebelumnya tak kunjung diperbaiki.
Baca juga: Bupati Karangasem menginap di rumah warga kurang mampu
Pembangunan jembatan/box culvert TK.Subagan 3 ruas Jalan Subagan-Asak ini menelan anggaran dari APBD Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp1.2 miliar lebih. Proyek ini dikerjakan selama 150 hari kalender oleh Kontraktor Pelaksana CV. Karya Budi Arta.
Bupati Gede Dana juga menegaskan, pengerjaan proyek jembatan lainnya juga harus demikian. Utamakan kualitas pengerjaan agar baru selesai tidak ambruk lagi, sehingga menimbulkan kekecewaan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Untuk memastikan proyek tersebut, Bupati Gede Dana meninjau langsung pembangunan jembatan itu, Senin, guna memastikan pengerjaannya tidak lagi asal-asalan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu lama bagi masyarakat sekitar.
Ia mengatakan ambruknya jembatan ini sebelumnya sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Sebab, jalur ini merupakan salah satu jalur alternatif utama yang cukup padat menuju Kota Amlapura maupun sebaliknya. Sejak ambruk, warga harus memutar cukup jauh untuk menuju Kota Amlapura.
Setelah pembangunan jembatan ini dipastikan dapat dikerjakan tahun ini, masyarakat sekitar menyambutnya dengan gembira dan memuji cara kerja Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati Gede Dana, yang benar-benar “pesaje” dengan janjinya.
Bupati Gede Dana datang ke lokasi bersama anggota DPRD Karangasem dapil Kecamatan Karangasem Nyoman Winata dan Aanggota DPRD Karangasem lainnya Nengah Suparta, Camat Karangasem Cokorda Alit Surya Prabawa, Kabid Bina Marga Dinas PU Karangasem I Wayan Surata Jaya, Lurah Subagan Ida Ketut Putra, Bhabinkamtibmas Subagan dan Tenaga Ahli CV. Karya Budi Arta I Gede Budiartawan.
Baca juga: Wabup Karangasem tinjau lokasi bencana dan berikan bantuan masyarakat
Semua pihak terkait dihadirkan ke lokasi pembangunan, agar masukan dan arahan Bupati Gede Dana dapat tersampaikan dengan baik dan didengar langsung masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Gede Dana menanyakan banyak hal. Mulai dari awal kenapa jembatan ini ambruk, hingga detail struktur jembatan yang akan dibangun, guna memastikan agar pembangunan jembatan ini mampu bertahan lama. Jika sampai ambruk lagi setelah menghabiskan dana miliaran rupiah, maka pemerintah daerah khususnya Bupati Gede Dana akan sangat malu kepada masyarakat sekitar.
"Saya ingin pastikan jembatan ini dibangun dengan baik. Jangan cepat jebol lagi. Masyarakat juga harus ikut serta mengawasi pengerjaannya,” kata Bupati Gede Dana.
Ia juga memperingatkan kontraktor pelaksana, agar membangun fisik jembatan sesuai perencanaan. Sebab, ekspektasi masyarakat terhadap jembatan ini sangat besar, karena warga dari kedua desa selama ini sangat terbantu dengan adanya jembatan ini. Situasi demikian terlihat ketika jembatan ini bertahun-tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah, protes masyarakat sangat besar. Bahkan, terus mempertanyakan, kenapa jembatan ini sebelumnya tak kunjung diperbaiki.
Baca juga: Bupati Karangasem menginap di rumah warga kurang mampu
Pembangunan jembatan/box culvert TK.Subagan 3 ruas Jalan Subagan-Asak ini menelan anggaran dari APBD Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp1.2 miliar lebih. Proyek ini dikerjakan selama 150 hari kalender oleh Kontraktor Pelaksana CV. Karya Budi Arta.
Bupati Gede Dana juga menegaskan, pengerjaan proyek jembatan lainnya juga harus demikian. Utamakan kualitas pengerjaan agar baru selesai tidak ambruk lagi, sehingga menimbulkan kekecewaan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021